Friday, February 19, 2010
VOTE NOW OR NEVER.......
http://www.facebook.com/group.php?gid=175578821211
Salam Backpacker>>>>
Tahukah kita kalau sekarang Pulau Komodo yang kita banggakan untuk menjadi salah satu dari tujuh seven wonder versi natural sudah menempati posisi 14, lalu apa artinya itu?? Yap setelah sempat menempati posisi 7 yang sebagai batas terakhir untuk tergabung di 7 keajaiban dunia akhirnya Pulau Komodo terjun bebas ke posisi 14. Yap setelah tehempasnya Candi Borobudur dari 7 Keajaiban dunia karena kurangnya dukungan kita, maka sekaranglah kesempatan kedua bagi negeri ini untuk tetap menempatkan diri sebagai salah satu pemilik 1 dari 7 keajaiban dunia yang otomatis sebuah warisan dari peradaban kita. Target 1 Milyar suara bahkan lebih untuk bisa menjadi satu dari 7 kejaiban dunia, hanya akan tercapai jika kita semua bersama-sama berjuang mewujudkannya.
Jadwal Voting :
1. Global Voting, Dimulai Desember 2007 s/d 7 juli 2009
menghasilkan 77 Top Nominasi
2. Penentuan Finalis 21 Juli 2009
Menghasilkan 28 Finalis, dan Pulau Komodo masuk di dalamnya.
3. Penentuan 7 Keajaiban Dunia 21 Juli 2009 s/d 31 Dec 2010
Pengumuman pemenang awal 2011
Ikuti Voting dengan Cara :
1. Anda menuju http://www.new7wonders.com lalu cari menu "Vote" lalu "Register"
2. Isi Data, lalu cek email anda... klik pada link konfirmasi di email
3. Login di http://www.new7wonders.com dengan data registrasi anda..
4. Lakukan voting.
ayo tunjukan kepedulian kita terhadap warisan budaya dan keindahan alam Indonesia.
VOTE NOW OR NEVER...
tolong sebarluaskan pesan ini kepada mereka yang mencintai negeri ini...
salam backpacker!
NB :
Saran, Selain pilih Pulau Komodo. Pilihlah salah 6 dari :
Uluru, Kilimanjaro, Sundarbans, Milford Sound, Masurian Lake, jeju island, Cliff of Moher, Black Forest, Bu Tinah Island, El Yunque, Matterhorn, Cervino, Mud Volcanoes, Table Mountain, Yushan.
Tempat2 yang di sebutkan di atas peringkatnya kecil, jadi tidak akan mengganggu peringkat Pulau Komodo, kalau dipilih yang peringkat tinggi2, khawatir pulau komodo tidak bisa meningkat peringkatnya.
Kepribadian Tipe D - Type D Personality
PROLOG :
Okeeee... setelah udah nyaris ngilang dari peradaban perbloggingan di blogku yang tercintaa ini (eik punya berapa blog yah?? -.-"a) sekarang aku kembali ke blog ini untuk sekedar berbagi pengalaman, pengetahuan, info dan kawan2nya kepada yang berkenan ngebaca blog orang kurang kerjaan ini ^^, Tapiiii kali ini postinganku bukan lagi tentang traveling ato backpackeran dulu kek trip ke Taiwan ataupun ke Malaysia - Singapore yang sebelumnya pernah aku share di sini
sekarang postinganku adalah tentang hasil perjuangan 6 bulan setelah kuliah 3,5 taun di Jurusan Kedokteran - Fakultas Kedokteran - Universitas Jenderal Soedirman - Purwokerto demi memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN...
yakkkkk postinganku kali ini adalah tentaaaaaaang... SKRIPSHIT!! upppssss.... maksudnya adalah SKRIPSI!!!
Skripsiku kali ini adalah tentang Kepribadian Tipe D atau Type D Personality yang telah melewati rintangan sedemikian rupa demi sekitar 60 lembaran berjilid hardcover yang saat ini nangkring di rak buku, and you don't wanna know how and what kind of trials I've been through....
Well.. yang jelaaas..
Belum banyak yang tahu apalagi meneliti tentang Kepribadian Tipe D di Indonesia dan aku nyaris mau meng-klaim bahwa aku adalah peneliti pertama di Indonesia tentang teori baru ini. (Kenapa nyaris? soalnya ternyata ada 1 lagi penelitian tentang Kepribadian Tipe D di Indonesia tapi tentang hubungannya dengan vital exhaustion pada pasien2 MI bisa ditemukan di sini ^_^ ) Kebanyakan Kepribadian tipe D di dunia barat dihubungkan dengan penyakit2 kardiovaskular kek Ischemic Heart Disease, dll. Buat yang belum tau apa itu Kepribadian Tipe D? niiiih aku kasih secuil dari Bab II Tinjauan Pustaka-ku ^_^
Kepribadian tipe D adalah kepribadian dengan karakteristik berupa kecenderungan untuk mengekspresikan emosi negatif dan sekaligus menghambat emosi tersebut dengan cara menghindari kontak sosial terhadap lingkungannya (Denollet, 2005). Individu dengan kepribadian tipe ini memiliki skor yang tinggi dalam dimensi afek negatif dan penghindaran sosial.
Ciri-ciri dari afek negatif dideskripsikan dengan kecenderungan untuk :
a. berpikir negatif terhadap dirinya sendiri
b. memendam permusuhan
c. mudah mengalami depresi
d. mudah marah
e. mudah merasa cemas.
Sementara dimensi penghindaran sosial dideskripsikan dengan :
a. mudahnya individu tersebut merasa tertekan
b. mudahnya individu merasa tidak aman dan nyaman dalam berinteraksi dengan lingkungan
c. kecenderungan merasa takut tidak diterima atau dihargai lingkungan.
Individu dengan kepribadian tipe D cenderung memilih untuk menarik diri daripada aktif berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Kedua dimensi ini, afek negatif dan penghindaran sosial, dihubungkan dengan persepsi individu tersebut akan lingkungan yang tidak mendukung dirinya (Sher, 2005).
Naahhh Kepribadian Tipe D ini diukur dengan menggunakan kuesioner Type D Scale-14 / DS-14 yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya di Eropa dan diuji kembali di di penelitianku. Bedanya dengan penelitian mas Tangka di UI memang ada pada skala kuesioner dan istilah dimensi penghindaran sosial (mas Tangka menyebutnya sebagai Hambatan Sosial/HS) === bisa dimaklumi karena waktu kita berbarengan saat mau meneliti tentang ini dan kita mungkin sama sekali belum menemukan terjemahan dan standar kuesioner yang pasti di Indonesia. ^_^ Kali iniiiii penelitianku adalah tentang hubungan antara kepribadian tipe D dengan hipertensi yang di duniapun kayaknya belum banyak diteliti. So... tugasku sekarang adalah berbagi ilmu pengetahuan dan hasilnya kepada Anda-Anda sekalian yang mungkin tertarik dengan psikologi, personality, etc terutama kepribadian tipe baru ini, just contact me ASAP! dan disini aku share sekedar abstrak dan latar belakangnya aja yah? kalo mo pdfnya tar nyusul, hehehehe..
Enjooyyy... ^_^
PS. Posting ini didedikasikan untuk orang-orang yang belum tersebut dalam lembar persembahan dan terima kasihku di SKripsi, buat Alex, Sintia, Kiko, Manda, Inez, Agha, dr. Joko Mulyanto, M.Sc, bu Dyah Worro L, S. Psi, Icha, Epon, Esti, Gede, Ephin, Siska, temen2 yudisiumers 1 : ali - ika - fakieh - iwang - yeni - monik - ulfa - hana - dimas - aduhh sapa lagi ya? ntar ak liat lagi daftarnya heheheeeeeeee, dinan, widol, ibu kos, pembimbing2ku yang walopun udah ak sebut di skripsi aku sebut lagi aaahh : bu Anna Kartika PP, S.Psi, M.Si, Psi dan dr. Wahyu Djatmiko, Sp.PD..
trima kasih banyak untuk bimbingan beliau berdua...
Ibu dan Bapak keduaku..
~~ Momiii..... dadiii....
***************
HUBUNGAN KEPRIBADIAN TIPE D DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
ABSTRAK
Prevalensi hipertensi semakin meningkat, hampir 972 juta penduduk dunia saat ini mengalami hipertensi. Beberapa penelitian melaporkan adanya hubungan antara kepribadian tipe D dengan peningkatan angka kejadian berbagai penyakit kardiovaskular, namun hubungannya dengan hipertensi belum banyak diketahui secara pasti, khususnya di
Kata kunci : kepribadian tipe D, hipertensi
CORRELATION BETWEEN TYPE D PERSONALITY WITH HYPERTENSION
IN RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
ABSTRACT
Keywords: type D personality, hypertension
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan kelainan pada sistem kardiovaskular yang masih menjadi beban kesehatan di masyarakat global. Prevalensi kejadian hipertensi di dunia cenderung meningkat dengan hampir 972 juta penduduk dunia mengalami hipertensi. Data dari The National Heart and Nutrition Examination Survey (NHNES) dalam dua dekade terakhir menunjukkan peningkatan insiden hipertensi pada orang dewasa di Amerika sebesar 29-31%. Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat (Yogiantoro, 2006).
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga. Hipertensi juga menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit pada tahun 2006 dengan prevalensi sebesar 4,67% (Depkes, 2008). Data Riset Kesehatan Dasar (2007) juga menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%).
Hipertensi memiliki berbagai faktor risiko yang memiliki keterkaitan erat dengan onset terjadinya penyakit tersebut. Berbagai faktor risiko hipertensi meliputi genetik, ras, usia, jenis kelamin, merokok, obesitas, kafein, dan natrium, serta stress psikologis (Yogiantoro, 2006).
Selama hampir 50 tahun ini stress psikologis sebagai pemicu terjadinya berbagai kelainan kardiovaskular sering dikaitkan dengan perilaku tipe A yang memiliki karakteristik selalu tergesa-gesa, ambisius, agresif, dan kompetitif. Namun perilaku tipe A dalam perkembangan berbagai penelitian selanjutnya sering ditemukan tidak konsisten hubungannya terhadap terjadinya kelainan kardiovaskular tersebut (Steptoe et al., 1984; Sher, 2005).
Hal tersebut terjadi kemungkinan karena perilaku merupakan hasil interaksi antara karakteristik kepribadian dengan kondisi sosial serta kondisi fisik lingkungannya (Feist et al., 2002; Atkinson et al., 2004). Perilaku diwujudkan melalui sikap dan tindakan seseorang sebagai hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sementara itu Gordon Allport dalam Nicholson (1997) menyebutkan bahwa kepribadian memiliki hal yang lebih mendasar, yaitu terdiri dari aspek-aspek yang masing-masing menunjukkan suatu ciri/trait tertentu yang menentukan tingkah laku suatu individu. Hal inilah yang menjadi alasan pendekatan kepribadian lebih tepat digunakan daripada pendekatan perilaku dalam menganalisis faktor risiko psikis kelainan-kelainan kardiovaskular secara spesifik (Rozanksi et al., 1999).
Saat ini terdapat teori kepribadian baru yaitu kepribadian tipe D yang berasal dari kata “Distressed”. Kepribadian tipe ini telah dilaporkan dalam berbagai studi terkait akan hubungannya dengan peningkatan angka kejadian berbagai penyakit kardiovaskular dan penurunan kualitas hidup pada pasien-pasien tersebut (Denollet, 2005; Son et al., 2007). Namun hubungan kepribadian tipe D dengan kejadian penyakit hipertensi belum banyak diketahui secara pasti baik secara global maupun secara khusus di Indonesia, sehingga penting untuk mengetahui hubungan antara kepribadian tipe D dengan kejadian hipertensi.
Courtesy of :
Ratnaningtyas, Yosefin. 2010. Hubungan Kepribadian Tipe D dengan Kejadian Hipertensi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. FK UNSOED : Purwokerto
Thank's ;)