Jadi ceritanya, beberapa waktu lalu itu gw lagi online dan gw pasang status ym gw kek judul posting gw sebelumnya yaitu : "M.a.r.r.i.a.g.e.?? :p" (yang seharusnya secara Dictionary ato Google Translate gw sedang bertanya entah sama siapa di ym itu dengan pertanyaan : "Menikah?? :p")
Nah ceritanya lagi, status ym gw waktu itu ternyata cukup membuat beberapa orang bertanya sama gw dari pertanyaan yang paling umum seperti :
"Kenapa sama menikah?"
ato "Kamu pengin menikah?"
ato ada lagi yang nyerang langsung,
"Mo nikah yos?? sama gw aja yuk......" Doeeeeeeng.....! ~.~"
*oke, pernyataan terakhir itu ga serius :p*
Nah, cerita dari ceritanya lagi, Jujur, pertanyaan pertama dan kedua membuat gw juga jadi bertanya-tanya sama diri sendiri,
"kenapa ya status ym gw kek gitu?" *aneh mode on*
dan pertanyaan terakhir membuat gw juga lebih bertanya-tanya lagi,
"Apa iya gw lagi pengin cepet-cepet merit?"
"Ah masa sih gw lagi pengin cepet-cepet merit?"
"Kenapa yah gw lagi pengin cepet-cepet merit?"
"Kenapa yah, kenapa yah, oooh kenapaaa yaaahh...."
n_n
Akhir-akhir ini dalam hidup gw, entah kenapa gw emang lagi diliputi dengan banyak topik yang ga jauh-jauh dari topik ini. Ya, topik tentang PERNIKAHAN. Padahal kalo mau dilihat secara jujur dan realita, gw itu lagi jomblo (jadi jangan tanya dulu soal calon gw deh ya, itu masih jadi rahasia Bapa :p) gw pake huruf kapital yang gedhe2 nih : J-O-M-B-L-O. Itulah kenapa gw ngerasa aneh dan bertanya-tanya kenapa dalam kondisi gw yang jomblowoto gini gw kok malah makin pengin cepet merit yah?
Sebuah kalimat menarik yang gw dapet malem itu dari seorang Hamba Tuhan membuat gw terngiang-ngiang pertanyaannya sampe dengan pagi kemaren, beliau bertanya seperti ini :
"Kenapa kamu mau menikah? (Jangan bawa-bawa istilah kerohanian dulu)"
JANGAN BAWA-BAWA ISTILAH KEROHANIAN DULU...
Eh, ehh! Tunggu sebentar! Kenapa gitu harus dikait-kaitin sama rohani? Kalo toh gw pengin menikah apa iya gw harus tetep bawa-bawa alasan rohani gitu? Menikah itu hal yang paling manusiawi di dunia ini kaleeeeeee.... Semua orang di dunia ini pada akhirnya menikah kan *meskipun ada yang enggak* tapi mostly iya kan?? ya kan?? ya ga?? iya donk?? iya lah... iya aja plis... *lahh..? ~.~*
Kira-kira seperti alinea di atas itulah kalimat yang berhasil mencuat tiba-tiba di otak gw waktu gw denger pertanyaan ini, jawaban gw pun kira-kira sesuai dengan request dia bahwa menikah adalah hal yang manusiawi, capek sendirian, pengin ada yang nemenin, and blablabla.. yang sesuai requestnya gw ga bawa-bawa istilah rohani dalam jawaban gw.
Gw emang ga bawa-bawa istilah rohani dalam jawaban gw,
Tapi pagi kemaren dalam lamunan gw yang paling dalem, gw baru menyadari kalo gw ga bawa-bawa alasan rohani karna gw emang GA PUNYA ALASAN ROHANI sedikitpun dalam keinginan gw untuk menikah. Ga punya sama sekali. Asal aja tiba-tiba gw pengin menikah gitu.
Dan pagi kemaren, gw menemukan satu pokok pembahasan berikut yang bercerita tentang "Pasangan Hidup", yuk kita baca sama-sama alinea berikut :
Mari, kita lihat kitab Kejadian untuk melihat sejarah, asal-muasal ‘pasangan hidup’:Yawdah kan? Memang keinginan lo itu manusiawi kan yos? Kenapa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan ya memang untuk menjadi satu daging, merit gitu loh.. Wajar kaleeeeeeeee... Ga usah sok rohani gitu deh, itu udah aturan dari sononya.. :p
- Ketika Allah menciptakan dunia beserta segala isinya (hari kesatu sampai keenam), Dia selalu berkata bahwa hasil ciptaanNya itu ‘baik’ (Kejadian 1:4, 10, 12, 18, 21, 25 dan 31)
- Hanya dalam satu hal saja Allah berkata sesuatu itu tidak baik. Yaitu, waktu Ia melihat bahwa manusia yang diciptakanNya itu sendiri (Kejadian 2:18)
- Diciptakanlah perempuan, sebagai ‘penolong yang sepadan’. Sejak ini, Allah menganggap pernikahan adalah hal yang serius, dan mereka menjadi satu daging (Kejadian 2:24).
Begitulah kata iblis dalam diri gw :p
Tapi begitu gw baca alinea berikutnya, "DUARRRRRRR....!" Gw langsung ngerasa seperti ada bom meledak dalam gw begitu gw baca alinea ini:
Akan tetapi satu hal, tidak jarang saya mendengar dari saudara seiman di dalam Kristus yang mengatakan, “Wah, sudah punya calon belum? Kapan menikahnya? Kalau belum, mari saya doakan agar cepat-cepat mendapat jodoh!”. Lho? Tujuan hidup untuk mendapat jodoh atau pasangan hidup begitu?Gw baru menyadari kalo gw ternyata hanya memperhatikan keinginan pribadi gw sendiri. Gw ngerasa kenapa gw pengin menikah itu seharusnya bukan hanya karna alasan keinginan manusiawi dan aturan dari Tuhan semata, gw ngerasa seharusnya gw tau APA KEHENDAK BAPA dalam keinginan gw yang tiba-tiba pengin menikah ini, gw harusnya tau APA SEBENARNYA yang Bapa inginkan dari gw?
Menikah atau tidak menikah bukanlah pertanyaannya!! Tetapi, bagaimana menjalankan kehidupan saya untuk taat kepadaNya!! Kalau memang bisa single, ya jalanilah hidup itu dengan taat. Kalau tidak bisa, ya menikahlah!
Sumber : http://garamdunia.wordpress.com/2007/04/27/pasangan-hidup-dan-seks/ *dengan re-edit supaya lebih mudah dimengerti*
Dan Bapa memanglah sangat baik,
Tulisan beliau yang singkat dan padat membuat gw mengerti, gw akhir-akhir ini mulai tidak taat dalam menjalankan visi hidup gw sebagai perempuan, gw mulai melupakan visi yang Tuhan berikan buat gw yaitu sebagai penolong bukan sebagai yang ditolong. Alasan gw yang gw ungkapkan kepada penanya gw itu adalah gw capek sendirian, pengin ada yang nemenin, and blablabla di mana disinilah bukti mulainya ketidaktaatan gw akan visi yang Tuhan berikan buat gw.
I started to knew how selfish I am... :)
Jadi, yang bisa gw bilang untuk orang-orang yang mulai kepikiran untuk menikah, ingin menikah,ato hal-hal lainnya yang berbau tentang pernikahan, gw cuma bisa saranin murnikan alasan kenapa lo mau menikah. Dari jaman nenek moyang gw sampe sekarang yang gw tau menikah itu ga gampang, karna kita harus "menyalibkan" diri kita, ego kita, supaya pernikahan kita bisa menjadi pernikahan yang Bapa kehendaki dan Bapa berkati.
So here I am..
Aku yang masih perlu banyak berbenah diri menjadi lebih baik lagi Bapa..
dan aku yang masih terus memohon penyertaanMu dan berkat darimu untuk menjadi apapun yang ingin Kau bentuk dan nyatakan di dalamku...
**Sebuah perenungan mendalam dari seorang Gadis Usia Kepala 2 yang mulai berpikir serius tentang Pernikahan :)
gue juga akhir2 ini sering kepikiran dengan kata nikah
ReplyDeletedan itu lumayan sulit, karena ada satu lain hal yang gue gak mau jadi penyesalan seumur hidup