Friday, April 29, 2011

My First Laparotomy


Oke, 1 tahun ngo-ass, 7 stase telah terlewati, memasuki stase ke 8 dari 13 stase, dan baru kemarin lah aku full-time masuk dan ngikutin yang namanya operasi di Kamar Operasi alias OR alias OK.

Kemarin aku jaga IGD, sebagai junior yang belum ngerti apa-apa dan seniorku yang sebenarnya (Afrin+Happy) belum dateng, bertanya-tanyalah aku pada senior yang ndilalah kemarin masih ada tapi ga tau lagi kenapa karna suka ngomel sendiri, lari ke sana lari ke sini, ga fokus ngomongnya, pokoknya ga jelas deh. aku si cuma bisa cuekin aja n stay cool walopun aku gemes pengen ngomong, "bisa ga fokus diem di situ bentar?" *bisa di timpa ya ane kalo beneran ngomong gitu ;p

Jeng jeng jeng jeeeeng...
Baru pertama jaga udah langsung dikasih rencana operasi 1, dengan peritonitis generalisata, pasien bangsal Kenanga, tinggal nunggu jawaban dari bagian Anestesi. Gara-gara masih kesambet grey anatomy, entah kenapa dalam diriku ada hasrat pengin masuk gitu jadi asisten, siapa tau mungkin dengan ngeliat full operasi untuk pertama kalinya, aku langsung bisa kayak Meredith ato Izzie ato Yang yang jago banget ;p


Tn. M, usia 40an, datang dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut, nyeri tekan di seluruh lapang abdomen, defense muscular (+), en blablablabla. pokoknya khas Peritonitis dah ;p

Jadi kalo koas Bedah ada di dalam OK itu hanya akan menjadi 2 hal: As-Op alias asisten operasi yang nemenin di samping operator yang operasi sama As-On alias asisten yang ga nemenin di samping operator yang operasi *reverse. Aku jadi As On, Seniorku jadi As op. Artinya aku lah yang kemana-mana kalo operator operasi butuh ngrebus NaCl, butuh ngambil obat di apotik IGD, ngambilin plastik, buka-bukain lemari, ambil-ambilin barang, dan yang paling yummie yang baru gw tau kemarin adalah, mbuang cairan post suction!!!!

Tau ga kenapa yummie?
Penampakan dari luar pasien ini bener-bener nampak ga ada apa-apa, hanya posisinya aja yang tegang karna pasien ini menahan nyeri di perutnya. Setelah dibius pun, sebelum operasi mulai, perutnya juga ga keliatan ada masalah apa-apa tuh. Tampak agak cembung seperti bapak-bapak pada umumnya dan kulitnya sehat. TAPI setelah diiris sedikit lubang ke dalam, keluarlah nanah yang langsung nyembur keluar ndlewer-ndlewerrrr kemana-mana. *udah yummie belum? ohya, aku udah bilang belum soal bau busuk yang langsung menuhin kamar operasi sampe keluar? ;p*

Kalo diambil pake gelas, ada kali 2-3 gelas buat ngambil nanahnya doank.
Dan tu nanah kan di hisap pake alat yang namanya suction bercampur darah, guyuran NaCl dan segala macem jaringan kecil yang lepas, dikumpulkan ke dalam satu wadah pot cairan suction. Dan gw, GW yang disuruh ganti pot itu kalo udah penuh, which means aku bakal lepas penutupnya, pindahin penutupnya ke pot lain, ambil tu pot yang isinya penuh hampir ndlewer-ndlewer, gotong keluar, buang di tempat cucian. Bagusnya aku ga pake sarung tangan lagi ngebuangnya! *Baru jadi As On untuk pertama kalinya, oke?? :-S *Aku melakukan itu 2x kalo ga salah :p

Saya ga jijik, serius. Di forensik pernah ngadepin yang lebih parah : mandiin mayat post-kebakaran yang baunya juga ga kalah oke. Cuma saya agak khawatir karna saya ga tau latar belakang pasien ini, termasuk belum cek-cek HbsAgnya, Anti HCV, and blablabla. Dan setelah 4-5 jam berdiri non stop belum termasuk lari-larinya, kepalaku langsung nyut-nyutan dahsyat karna migren kumat *padahal selama operasi bener-bener ga berasa loh :D* Tapi selama niatnya baik mah, pasti Tuhan berkati ya, amiiin.

Tapi aku jadi kepikiran sesuatu :p
Mungkin semua orang seperti itu ya, penampakan dari luarnya tampak baik-baik saja, sehat. Kulitnya sehat, paling nyeri-nyeri dikit aja. Tapi siapa yang tau dalamnya? Seperti halnya pasien ini yang appendix dan omentumnya ternyata sudah menghitam karna busuk, ususnya yang sudah berlubang dan infeksi dan harus dipotong cukup besar 2 jaringan tersebut untuk menyelamatkannya.

There are guys that has come to my life recently.
Dan gw belum genap sebulan putus dari mantanku *yang berarti I'm not in a rush of finding a new guy to replace the old one*
I'm still afraid.
I'm afraid meeting that kind of men, yang dari luar sepertinya tak ada apa-apa, sementara dalamnya aku ga tau seperti apa. Aku juga ga tau sampe kapan akan seperti itu. Apakah akan sama kek dulu dimana aku perlu waktu yang lama untuk memulai hidup baru sementara banyak hal harus aku pertimbangkan karna usiaku sudah beranjak matang. Ato bisa juga hanya akan jadi sementara karna Tuhan kasihan udah ngirimin malaikat-malaikatnya pada sahabat-sahabatku, sementara aku belom ;p



And the most thrilling moment is that I'm afraid to be that kind of person too,
karna seperti kata Residen Bedah ku yang bener-bener baru hari ini ketemu selama beberapa jam, dia udah langsung bilang, "Kamu itu tegar karna kamu sudah banyak melewati berbagai hal, tapi kamu kompleks. Banyak lompatan-lompatan dalam hidup kamu yang fluktuatif. Kamu menyimpan banyak hal dalam diri kamu tapi sebenarnya yang keluar dari kamu selama ini belum seberapa."








Aku harap yang belum seberapa itu yang baik-baiknya aja.

Thursday, April 28, 2011

It's Fun! :D

Hi readers.. :p
Right now, I have no reflection to share to you, and I just wanna share some fun. Berhubung (lagi) kaga ada kerjaan (one in a million neh pulang gasik begini kalo lagi di stase besar ;p) sambil nungguin jaga ntar jam 2, here I upload some pictures about yesterday *absolutely picked the good one :p



bulet banget muka eik T.T

Iiih aku manis yaaaa *wekekekek ;p

ciyeeeee takep banget sih itu.. xD
*jerawatnya maksudnya --a

SO Jupe!

Mau nangis apa kebelet boker ndut?

We are NOT a couple!
but somehow, I REALLY like this picture!!!
Hahaaaaa :D

Jadi ceritanya kemarin kita karokean, dan aku joged-joged ples teriak-teriak gila setelah siangnya mewek-mewek depresi, eh bukan, Mixed-Anxiety-and-Depression Disorder (MAD) kalo kata para mantan koas jiwa ;p

Waktu gw nyari soal MAD ini, eh malah ketemunya inilah..
"depression is much more difficult to treat. In addition, when depression is accompanied by an anxiety disorder, the suicide rate among depression sufferers increases dramatically."

Article Source: http://EzineArticles.com/475263

Great..
Kalo ada yang mau neliti bagaimana proses psikis orang sebelum bunuh diri dan sebelum berniat melakukannya, look at me. Perharps I wud be your most valuable candidate.

So back to our topic,
Joged-joged sambil treak-treak bernada.
It's really-really-REALLY fun doing it, you know.
Sekarang gua ngarti kenapa kalo di tipi-tipi orang stress itu dibawanya ke pante ato gunung dan disuruh treak. Sementara buat eik kalo begonoan mah ga ngaruh yeh, kalo dibawa ke pante mah mending foto-foto. Ato kalo ke gunung juga foto-foto sambil menikmati indahnya gunung. Mending buat jalan-jalan :p

I also like some words di album yang Jupe tulis di fb-nya
"antara forensik, bedah, radiologi, interna & apaan lagi dah tau ... we share our time, run from our hectic days ... make it better to face the 'unknown' tomorrow"






So, right now,

I have to move on about Thailand.
I have to give up my dreams..
My BIG dreams about Thailand
and backpacking around there.

One of my bestfriends yesterday told me something (again ~.~ )
That it isn't actually give up,
Let's make it simple.

Maybe..
It's just not my day..
It's another people's day...

Perhaps tomorrow I'll build a new one.
A better one.
Though tomorrow will remain unknown,
But still, don't stop here.
I won't just stop here.
And I won't just giving up.

Dont worry my friends,
Take your choice..
Take your chance..



That day could probably not mine
Because that day is yours..
:)







...................... Apa sih yos?? --a ....................


So here I am.
Make it better to face the unknown tomorrow..
*damn, she really knew how to say it mysteriously!

Wednesday, April 27, 2011

For My Bestfriends


Thank you so much,
for being that kind of bestfriends
(^_^)

Tuesday, April 26, 2011

Friendship :)

Hey, aku habis baca-baca posting dari blog mrs. Jupe.
I like her post about friendship, cause it reminds me to this picture that comfort me all the time whenever I feel lonely. Got it once in Pantai Depok, Yogyakarta, with one of my bestfriends, Satwika Pramesti Anindya Wardhani *which is getting married 3 months by now :p

Artistic, huh? :p


Dan sampailah aku di posting tentang "I'm-okay-don't-worry-but-actually-I-need-your-help" yang Jupe tulis.

I like her as one of my bestfriends actually, cause she's simple, careful, honest, and funny. She's attracting people's attention while she didn't attract attention from herself *funny, rite? :p*
But this time, her writing attract my attention more than herself :p


Did you see something on those words I repost?
Or at least someone by those words?

I see a jerk whose her ass got burned in a heat, but instead of finding something to make her ass going well as better as her fart, she's just stand up, pretending to be okay, and then walk away with a bunch of her charred buttock fresh meat
And yeah!
that moron is totally me.

Tooouuutally me!






:D



Ngebaca posting dia aku jadi sadar sesuatu,
I'm really good at pretending.
I mean,
I'm really-really-really good at pretending.

I am good at pretending that I'm okay
I am good at pretending that I've forgot about someone
I am good at pretending that I don't need anyone else
and even I am good at pretending that I've moved on.

But I'm glad to know that :D
I'm glad to get to know better to myself..


Cause that means,
people who knows that I was actually not okay instead that I'm pretending okay,
or knowing when I instead acted like I dont need anyone else (including you :p)
while inside I did need someone to cheer me up, to accompany me wasting time by doing nothing, or to just listen to what I'm saying even if it means nothing..

I would be so much grateful to get to know about that kind of people.






And that people...
could probably be you....
:)

Monday, April 25, 2011

Hobi baru

Gw lagi suka foto-foto diri sendiri yang ga penting, aneh, tapi tetep manis, and whatsoever I wanna be :p

Tapi berhubung hp nokia bocoran abis, yang menyebabkan penggunaan kamera tidak pada fungsi yang semestinya, gw ga bisa narsis2an gokil yang sebenernya pengen gokil segokil2nya, dan cuma bisa narsis2an biasa aja dan ga penting.

Petuah seorang sahabat cewe gw hari ini ngajarin gw
*emm ummm, dia ga ngajarin gw banget2 sih :p
Tapi dia menceritakan sesuatu tentang orang-yang-sudah-sangat-berubah-dan-show-off-kemana2 etc,
dan kalimat dia yang berbunyi , "you deserve more"

membuat gw sadar,
ini saatnya gw punya hobi mempercantik diri *walopun gw emang udah manis kali ya kekekekee :p* ato yang paling penting seenggaknya punya hobi menganggap diri cantik supaya aura kecantikan yang natural bisa keluar tanpa perlu dibuat-buat ato pun dengan make up.


Dan itulah kenapa gw foto2 karna gw lagi mempertimbangkan potong rambut biar ni rambut kagak rontok semau-mau perut die! At least gw pengin fresh aja gitu, walopun stase ini akan membuat gw kucel sekucel2nya,
liat aja tar kalo gw dah berduit, gw bales dendam dengan jadi kinclong sekinclong2nya :p

PD ya foto2 di kamar berantakan
~.~!

Sunday, April 24, 2011

Keep spirit

After all the confusion that finally start to over,
I think I can accept the new circumstances around me,
you know,
about Thailand,
surgery,
schedule,
and everything.

And I think,
I finally over him.

Friday, April 22, 2011

I realized something..

Ada tanggal penting di bulan ini..
The day, he was so hurt long time ago

And that make me realize,
Thank you..

For I'm not your true love,
and you have tried to made me to be that one for you.

And that hurt me.

Wednesday, April 20, 2011

Sebelum Kamu Menceraikanku, Gendonglah Aku..

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil.Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.

Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka. Dewi hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yang cerah.. Aku berdiri di balkon dengan Dewi yang sedang merangkulku. Hatiku Sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya.

Dewi berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis."

Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."

Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dewi dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.? Aku ada sedikit urusan dikantor"

Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.

Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer,membayangk an tubuh Dewi.Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? "

Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya.

Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dewi baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. . Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dewi berkata padaku," He Nang, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya," Ada sesuatu yang harus kukatakan"

Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya.. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa.

"Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.

Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki-laki!".

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis.

Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku.

Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku.. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku.

Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis.

Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Nang, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"

Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku.Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan Ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu.

Aku memberitahukan Dewi soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku.Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana ."

Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dewi menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat, "Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum. Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut.

"Pa, sudah waktunya membopong mama keluar"

Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku,berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras.

Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dewi membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dewi, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget.

"Maaf, Dewi, aku cuma bisa bilang maaf padamu, aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu"

Dewi tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak.

Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.

Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan?


Aku tersenyum, dan menulis..
" Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua..."