Thursday, February 17, 2011

KOAS = Pahlawan Kepagian

Haiiii... :D
Setelah beberapa lama ga ngeblog hal-hal yang berkualitas, pada akhirnya aku buat post ini sambil ngantuk2 di tengah nyiapin soal ujian Ilmu Penyakit Dalam buat maju Mini CEX (baca : mini si-eks, semacam ujian mini) besok, bayangin, besok gw mesti bangun n follow up jam 6-tgh 7an di RS, termasuk periksa2 pasien buat ujian besok tapi gw sampe sekarang belom molor dan status ujian masih baru keisi separonya ahahahahaay.... :p

Well.. sebenarnya itu adalah sesuatu yang cukup wajar terjadi di dunia Koas kok *alesan*. Yah bayangin aja, seharian dari pagi tadi udah capek sama kegiatan Rumah Sakit, pulang-pulang baca2 referensi buat nyiapin status, en baru jam 9 malem tadi ambil status pasien, paling besok tinggal ngglethaknya aja.. =.="

Anyway...
Kemaren2 aku dapet note cukup bagus meski rada lebay tentang kehidupan perkoasan dari salah satu temanku, temanku itu dapet lagi dari temannya dia yang ga satu FK sama kami, jadi jelaslah sudah kalo kehidupan yang akan diceritakan ini sebenarnya telah menggeneralisir di kawasan perkoasan tanah air :p Cukup nyata dan realistis, mau tau kek gimana? Here we go.. have a pleasure read.. ^^

*****
PERKENALKEN,.. PAHLAWAN KEPAGIAN

oleh Agung Amelia pada 26 Januari 2011 jam 2:55
Sebuah Introdeksyen untuk buku Koass Undercover.
(Insya Allah terbit maret)

Bila suatu waktu kalian iseng berjalan-jalan di pagi buta di lorong-lorong rumah sakit kemudian ketemu sosok dekil berjubah putih-putih, dengan langkah yang begitu cepat seakan kakinya tak menginjak lantai. Kalian lihat matanya begitu sayu dan kosong bahkan sebelahnya tak terbuka… di bahunya menempel sebuah tas besar yang begitu misterius isinya…. Sementara mulutnya tampak komat-kamit seperti mengucap mantra…

Maka nasehat kami, jangan kabur ketakutan duluan. Karena percayalah, sosok itu bukanlah pocong atau genderuwo penghuni rumah sakit. Bukan pula suster ngesot atau jenis-jenis makhluk halus lainnya. Besar kemungkinan, sosok yang kalian lihat dan sempat membuat kalian hampir menjerit ketakutan itu adalah makhluk yang bernama: Ko-ass!

Ya, sosok yang setelah diperhatikan lebih dekat memakai jas koass putih yang sudah kelihatan dekil karena beberapa minggu nggak sempat dicuci, menyatu dengan badan yang tak kalah dekilnya karena belum sempat mandi. Sehabis bangun tidur langsung ngibrit membawa tas besar yang berisi berbagai macam peralatan campur aduk mulai dari stetoskop, tensimeter, buku catatan, status pasien sampai handuk dan sabun mandi, celana dalam hingga makanan sisa kemarin yang hampir basi. Maka wajar juga matanya terlihat sayu dan kosong bahkan belum maksimal terbuka.

Lalu mantra apa yang diucapkannya barusan? Bukan mantra sobat, paling-paling dia sedang menghapalkan teori pelajaran.. tapi itu agak-agak jarang. Kemungkinan dia sedang menghapalkan nama-nama pasien dan diagnosisnya serta letak bednya masing-masing. Atau yang lebih sering yang dia komat-kamitkan adalah doa sederhana “Ya Allah, semoga dokternya nggak visite hari ini… Ya Allah, semoga pasien si anu aja yang ditengok”

Langkahnya begitu cepat, karena khawatir hari ini telat lagi… Telat? Pagi-pagi buta dianggap telat? Kita akan paham makna telat tersebut, karena yang harus dilakukannya adalah mengisi puluhan status pasien yang masih kosong. Dan bukan itu saja, dia harus pula memeriksa puluhan pasien tersebut yang belum tentu berada di tempat yang sama. Belum lagi, kalau pasien itu iseng jogging jalan-jalan keluar dari kamar tidurnya. Atau pasien tersebut malah ngajakin ngobrol ngalor ngidul dulu setelah ditensi. Sementara deadline waktunya cuma tinggal sebentar. Sang dokter senior akan datang visite beberapa saat lagi, atau sebentar lagi akan dimulai sidang pengadilan “laporan pagi”…. Maka mohon dimaklumi, langkah mereka yang begitu cepat di pagi buta itu.

….

Maka, sekali lagi izinkan kami memperkenalkannya dengan bangga ke hadirat kalian: inilah Koass, sang pahlawan kepagian..

Sosok yang mungkin pertama kali menyambangi kalian di rumah sakit.

Sosok yang mungkin juga terakhir kali kalian temui di akhir hayat kalian.

Sosok yang mungkin tampak begitu tolol, tapi..

Sosok ini meski begitu, tampak begitu ikhlas.

Tak pernah meminta bayaran.

Alih-alih, lebih sering didamprat hukuman.

Sosok yang bahkan namanya tak akan pernah kalian temui di papan daftar pegawai rumah sakit.

Meski komunitas mereka termasuk salah satu komunitas terbesar yang ada di sana.

Sosok yang begitu mengharapkan kesehatan Anda,

Meski ironisnya tak jarang mengorbankan kesehatan mereka.

Sosok ini pula, yang akhirnya kami berdua sepakati untuk diceritakan kembali. Sekedar untuk mengabadikan memori-memori antik yang begitu berharga hanya untuk sekedar disimpan di batok kepala. Maka, dengan segenap kelemahan di sisi-sisinya dengan nekat dan senyuman terkembang kami luncurkan “Koass undercover” ini ke haribaan anda-anda sekalian.

Pertanyaannya, kenapa menulisnya mesti keroyokan coba? Alasan pertama, kisah-kisah koass yang dilalui setiap orang hakikatnya beragam sekali. Sehingga tak cukup mengandalkan pengalaman dari seorang penulis. Alasan kedua, semata karena alasan keamanan. Setidaknya kalau gara-gara tulisan ini kami bakalan dikeroyok oleh seisi rumah sakit, para koass yang lain (karena membocorkan rahasia-rahasia mereka), para dokter senior, bahkan para perawat, satpam, cleaning service hingga pasien… maka setidaknya ada teman buat lari. Bila ditimpuk sandal sepatu, bukan hanya satu kepala yang benjol. Tapi ada dua. Sehingga setidaknya, masih ada yang diketawain… wekekekekek…

Ya sudahlah, sekian aja introdeksyennya. Selamat bertualang di dunia ko-ass!

Mantan Koass

Aulia Rahman /// Fauzan Muttaqien


*****

Begitulah.
Aku repost kembali note ini untuk memberikan gambaran sisi lain kehidupan koas yang ga begitu banyak diketahui oleh orang awam. Selama 1 tahun aku udah jadi koas, selama ini pandangan orang2 lain tentang koas yang pernah aku terima adalah koas itu 'wah', koas itu luar biasa, koas itu enak, koas itu pinter, koas itu berkuasa, dan yang paling gw ga terima ini nih.. koas itu D.I.B.A.Y.A.R.!

hahahahay.. yang terjadi adalah kebalikannya kawan :p
kami paling 'iiiiiii' *pake nada hina dina, kami paling biasa, kami tempatnya salah dan amarah, kami yang terbodoh, kami paling ga bisa berkutik kalo konsulen udah bad mood, dan kami masih bayar SPP mahal! #Terima Kasih Tuhan untuk kehadirannya beasiswa

Anyway, aku dedikasikan posting ini buat Zakia yang dari blognya katanya pengin masuk ke kedokteran UNS, afterall, koas itu adalah tantangan kok, sama kek kehidupan ini *jiaahh mulai puitis deh gw :p* jadi ga seru kalo ga ngalamin sendiri, semoga berhasiiiil... "\(^^)/"

FK UNSOED 2006

1 comment:

  1. semoga kelak aku juga bisa meneruskan langkah kakak2 masuk kedokteran...amin ya Allah :)

    ReplyDelete