Thursday, November 3, 2011

My Favorite Talk with My Favorite Role Model



Siang bu ^_^
Maap ganggu sebelumnya, saya mau tanya tentang anak indigo bu.
Ada 3 pertanyaan saya, hehehe
  1. sebenarnya dalam ilmu psikologi anak indigo itu apa?
  2. kapan kita bisa menetapkan seseorang itu indigo? pasti nih anak ini tergolong sebagai anak indigo :D
  3. apakah indigo cuma terbatas pada anak-anak? (maksudnya kalo seseorang itu dikatakan indigo, apakah 5 tahun kemudian dia masih bisa disebut sebagai indigo? --> bisa ilang apa engga gitu :D )
Maap ya bu kalo ngerepotin, hehehe terima kasih sebelumnyaaa ^_^

***********************************************

halo yosi...hehehe, pertanyaan lumayan ya...saya coba jawab setau saya ya, ntar kalo ada info tambahan lagi saya susulkan deh heheh
1. anak indigo itu label yang diberikan kepada anak yang dianggap mempunyai kelebihan intuisi yang tinggi. itu menurut orang awam. Anak indigo dianggap punya "jiwa tua" jadi fisiknya anak anak, tapi sebenarnya dalamnya itu "jiwa" yang matang, dewasa dan bijaksana. Itu sebabnya mereka dianggap punya kemampuan "penerawangan" yang lebih terhadap masa depan. Nah, kalau ilmu psikologi sendiri kan ilmiah, berusaha menjelaskan dari perspektif keilmuan. Anak indigo itu anak gifted atau anak dengan kebutuhan khusus. Dia punya kebutuhan khusus untuk dipahami sesuai dengan karakternya. Nah, kenapa saya bilang ABK, itu karena dulunya anak anak ini dibilang anak dengan gangguan perilaku. Bisa ADD bisa juga ADHD. Nah,pada anak indigo, ditengarai mereka mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Ada juga yang bilang fungsi otaknya lebih baik dari anak anak kebanyakan. Kan kita cuma makai kurang dari 15% otak, jadi kalo fungsi yang lain teraktivasi, who knows what ability that we could achieve. hal hal yang sifatnya ajaib atau supranatural bisa jadi hal yang bisa dijelaskan secara logis.
Setau saya juga, indigo itu bukan cuma masalah kemampuan peramalan. Indigo musik, seni, matematika juga ada. Beethoven itu anak gifted juga lho, dalam hal musik. Trus pernah dengar DARLA, anak 3 tahun di NY yang bikin pameran lukis abstrak tunggal baru baru ini.

2. nah, ini yang sulit. Semua itu kan label ya yos..sama seperti kita mengagung agungkan anak superior, karna di tes IQ muncul skor 130. Kalau saya pribadi, kalau ketemu anak dengan kemampuan itu ya mungkin saja dia indigo, tapi ya belum tentu juga. Anak anak itu punya imajinasi yang luas dan kadang kadang dengan kemungkinan yang 1 dibanding jutaan bisa ngomong hal yang sepertinya peramalan, dan itu belum tentu indigo. Cerdas, mungkin, karena dia bisa memprediksikan kejadian dengan mengkaitkan informasi yang sebelumnya ada dan mengakibatkan kejadian tertentu. Ya kalau memang anak itu konsisten berperilaku seperti punya intuisi yang tinggi, bisa jadi anak indigo. Tapi sebaiknya ya jangan dilabel ya, kasian, beban untuk anak dan orang tuanya. Jadi selalu berharap anaknya "sakti"

3. Nah, kalau apakah itu akan bertahan lama atau tidak menurut saya sulit untuk bilang secara pasti. Mungkin itu perlu diobservasi. Tapi biasanya anak gifted itu secara trait gitu, jadi bawaan dan berlangsung seumur hidup, mungkin ada naik turunnya tpi masih dalam tataran gifted.

Gitu ya yosi..semoga membantu..saya juga penasaran sama anak indigo ini. Apa yosi tau anak yang indigo ini? Kalau iya, saya pengen ketemu deh hehehe....


salam
DW

***********************************************


Sebenernya saya sempet sedikit kepikiran mau bilang kalo ini cerita temen saya bu, biar ga ketauan :D heheheheee ^_^ v
banyak unsur malunya ato takut dianggap bagaimana-bagaimana. tapi dipikir2 saya kayanya butuh konsultasi jadi saya rasa saya ga boleh dan urung bilang begitu
Jadi ini cerita saya :D


Saya ga tau mulai sejak kapan akhir-akhir ini saya mulai merasa bisa membaca karakter *ato mungkin lebih tepatnya personality - seseorang. Tadinya saya ga sadar kalo saya bisa seperti itu. Lalu kemudian lama-lama saya merasa saya bisa seperti itu pada orang2 yang saya kenal dekat seperti sahabat-sahabat saya ato keluarga saya dan saat itu menurut saya masih wajar (karena saya kenal dekat dengan mereka)


Tapi belakangan saya merasa saya bisa menangkap karakter/personality seseorang yang baru saja saya kenal, misalnya teman koas yang baru aja ketemu di satu stase. Ato pernah saya dengan orang yang baru saja ketemu sama saya dalam suatu acara, disatukan dalam satu tempat duduk, dan kami bicara seadanya mengomentari acara tersebut. Saya merasa saya bisa membaca orang itu dari gerak-geriknya, cara bicaranya, caranya menatap sesuatu, mimik wajahnya, semua yang bisa saya nilai dengan cukup berkonsentrasi saja.

Dalam dua contoh tadi, kepada teman koas yg baru saja saya kenal ato orang asing yang baru ketemu di acara itu saya bisa langsung bilang, "Kamu orangnya begini, begini ya?" ato saya langsung nyeletuk, "kamu harusnya begini-begini, jangan begini-begini karna begini-begini"
Padahal dia sebelumnya ga cerita apa-apa sama saya dan kami ga pernah ngobrol sebelumnya. Dan sejauh ini dalam pengamatan saya, tebakan saya belum dianggap salah.

Atau di luar itu, contoh lain waktu berkumpul bersama teman-teman, mereka sedang membicarakan topik tentang A, bahwa mereka baru saja melihat A itu habis mengalami kejadian begini - begini karena begini- begini (ceritanya nggosip bu, hehehe ^_^ v ) Mereka bertanya-bertanya (dan cenderung bercanda mengejek) "A itu maunya apa si??" ato "A itu kok bisa gitu si??"
Saya yang pernah melihat gerak-gerik A sebentar dan tidak melihat kejadiannya sambil membayangkan cerita2 mereka, saya merasa saya tau A maunya apa dan kenapa dia bisa begitu. Dan kalo saya nyeletuk simple tentang A, saya merasa teman-teman saya percaya dgn apa yg saya katakan. Dan ini tidak terjadi sekali-dua kali. Ohya, saya juga sering dijadikan tempat curhat teman-teman seusia saya bu.

Tapi
ini juga tidak terjadi setiap saat.
Kadang kalo mood saya lagi baik, saya merasa cenderung bersikap sesuai dengan keinginan mereka, karna saya merasa saya tau apa keinginan mereka kalo lagi ngobrol sama saya, dan saya mau memenuhi itu.
Tapi kalo mood saya lagi ga baik, saya si cuek-cuek aja, Kalo saya lagi enggak minat juga saya merasanya saya biasa-biasa saja kayak ABG menjelang dewasa muda pada umumnya hehehe :p Artinya saya begitu (menebak-nebak orang, atau keinginan mereka) seringnya hanya pada saat saya tertarik/berminat. Kalo saya ga tertarik rasanya campuran antara males, susah, sama bosen. Misalnya kalo ada orang yang tiba-tiba minta tebakan saya dengan tujuan ngetes2, kalo tujuannya bukan untuk bantu dirinya sendiri saya juga ga pernah mau karna saya takut dicap sok tau/sok nasehatin, saya juga tidak suka orang yang tidak jujur, kalo butuh nasihat ya bilang saja butuh nasihat, tidak perlu ngetes2. Atau kalo pada situasi2 yang saya sendiri belum merasa pasti dengan tebakan saya (saya merasa saya masih perlu banyak belajar), saya takut saya malah jadi mensugesti/mempengaruhi mereka, jadi begitu ada kesalahan nanti saya disalahkan karna sumbernya dari kalimat saya, hehehe :D

Tadinya saya menganggap mungkin ini karna saya tertarik sama ilmu psikologi/ilmu psikiatri saja jadi secara ga langsung saya masuk dan menerapkan ilmunya.
Tapi dipikir-pikir, saya ga pernah terima atau hafalin ilmu psikologi, saya juga belum stase jiwa dan tentu ilmu yang diberikan di pendidikan formal sejauh ini menurut saya sangat terbatas. Saya malah merasa saya biasanya menemukan suatu topik psikologi/psikiatri dulu yang menurut saya menarik (melalui kehidupan sehari2 saya dan teman2 saya) lalu saya cari di internet topik itu apa, mengapa, dan bagaimana. Bukan sebaliknya (dalam arti saya pernah menerima topik itu baru saya cocokkan dengan keseharian saya). Apakah itu artinya saya punya intuisi disini bu?

Trus, baru-baru ini ada temen saya yang tiba-tiba nyeletuk, "kamu indigo ya?" setelah saya tebak-tebak dia orangnya seperti apa dan dia kaget lalu nyeletuk seperti itu.
Naaaah.. itu akhirnya ngebuat saya penasaran sama apa itu indigo dan sebenarnya si saya juga penasaran apakah saya termasuk di dalamnya ato bukan bu, hehehe Ada yang bilang indigo itu mulainya dari anak2. Kalo begitu saya si merasa saya bukan indigo, karna saya baru bisa membaca karakter orang akhir-akhir ini saja.

Ada juga yang bilang anak indigo bisa melihat makhluk halus, saya pribadi ga pernah melihat makhluk halus sampe sekarang. hehehe
Tapi saya juga mengakui kalo saya dari kecil menghindari nonton2 film bergenre horor sampai sekarang karena saya menyadari pikiran saya kuat. Jadi kalo udah takut trus ga bisa berhenti dipikirin, malah takutnya bisa kejadian liat beneran (entah ilusi atau beneran liat :p ) Jadi saya tidak tau (dan sebenernya tidak mau tau) apa saya bisa liat makhluk halus ato engga :D

Ada yang bilang indigo itu bisa meramalkan kejadian masa lalu atau masa depan, itu saya juga ga bisa. Saya cuma bisa nebak-nebak karakter orang dan kasih nasihat tentang dirinya/ kelemahannya (Saking seringnya sampai kelemahan sendiri suka susah sadarnya :p )

Tapi kalo dibilang bahwa indigo itu bawaan, saya juga tidak yakin, setau saya memang kakek saya dulu punya entah ilmu kejawen ato ilmu spiritual (duh, saya malu kalo cerita begini bu, hehehe takut dibilang musrik)
Tahun 1950an dulu ilmu agama belum sepopuler sekarang dan keluarga kami punya keris yang diwariskan turun temurun (semacam identitas) yang dulu ada "isi"nya. Sering diruwat. Saya sekarang si ga mau itu dianggap klenik/musrik bu, karna Puji Tuhan agama mulai masuk di keluarga saya sejak jaman Papa saya, jadi udah ga pernah diruwat selama puluhan tahun dan isinya sepertinya sudah kabur (sepertinya #eaaa :D ) dan nyimpen keris dalam keluarga saya itu sampai sekarang hanya dianggap sebagai wujud penghormatan kepada budaya keluarga (ada kesadaran supaya jangan sampai dianggap menjadi berhala baru)

Nah lain cerita dari riwayat keris ini, papa saya sekarang juga mata pencahariannya itu cari sumber air sumur dari sumber air di Goa manaaa gitu dengan hanya menggunakan sapu lidi. Cukup berkonsentrasi membayangkan apakah beberapa meter di bawah permukaan air ada sumber air yang bisa dibor, lidinya nanti bergerak sendiri menunjuk ke arah mana dan akan bergerak menurut kedalaman sumber airnya
(boleh percaya atau tidak percaya lho bu... tapi yang jelas biaya hidup yang saya terima selama 5 tahun ini dari hasil ngebor sumur pake sapu lidi :p )

Intinya melalui cerita keluarga saya, saya memang jadi menganggap bahwa ada riwayat dalam keluarga saya yang membuat saya menjadi bertanya-tanya apakah saya termasuk yang diwarisi?

Jadi sebenarnya yang saya pikirin banyak ya bu, hehehe

Ohya, saya merasa saya kuat di tulisan. Artinya, saya ga akan bisa cerita selancar ini kalo ketemu langsung face to face sama ibu.
Mungkin lebih banyak malunya, jadi kalo ketemu mendingan saya tanya sedikit aja sama ibu trus kabur, hehehehe :D (Besok kalo ketemu sama ibu juga mungkin saya banyak cengar cengirnya aja :D :p ... trus kabur hahahahaha :p )

Kalo ibu mau komentar sama cerita saya juga saya siap deh :D Saya lumayan penasaran juga, dari cerita saya, apa ada gangguan yang berhasil diidentifikasi bu?
Kalo ada sudah berapa? *.*


***********************************************


hehehehe....wah, ternyata kasusnya di depan mata saya ya :)

begini yosi, kalau dari cerita yosi, saya cenderungnya koq tidak merasa ada gangguan apa apa ya :)

Alasan saya bilang begitu, karena kan kita sudah berinteraksi lama ya..mulai kalian masuk sampai terakhir sebelum koas kan saya berhubungan dengan yosi. Menurut saya sampai saat ini belum ada hal yang bisa dibilang patologis, secara kasat mata. Dari masalah adaptasi dan interaksi sosial normal normal saja. Tapi ya bisa jadi yosi punya "sesuatu" yang memang didapat dari proses latihan (lewat pengasuhan) atau memang diwariskan (trait). Kalau lewat proses belajar (pengasuhan) mekanisme seperti ini. Didalam keluarga yosi kan mulai dari kakek sampe ayah, terbiasa dengan hal hal yang mengasah ketajaman intuisi. Seperti membayangkan sumber air yang lebih banyak di wilayah mana (saya termasuk yang percaya lho kalau sumber air bisa dicari dengan lidi..mekanismenya kan seperti mencari pake pendulum ya, semua benda itu punya medan energi sendiri sendiri, jadi kalau penariknya pas, ya bisa ketemu-hehehe, itu menurut saya pribadi lho)...sehingga kemampuan membaca tanda tanda alam atau tanda tanda dari individu kalau mau terjadi sesuatu itu sudah secara langsung atau tidak langsung terbiasa ditangkap. Proses belajar bisa membuat individu jadi "tajam". Seperti halnya dokter, makin diasah keterampilannya makin sip. Itu kalau penjelasan dari sisi teori belajar sosial ya..

Nah, kalau yang trait itu banyak berhubungan sama intelegensi, menurut saya. Seperti yang saya bilang sebelumnya, kecerdasan itu dimensinya sekarang banyak. Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan intuitif itu kecerdasan intrapersonal dan interpersonal. Mungkin saja yosi kuat di aspek itu. nah, semakin banyak stimulasi maka hal itu akan semakin berkembang. Tapi walaupun begitu didalam situasi yang sama (misalnya pas lagi nggosip A tadi ya), kemampuan yosi dan teman lain tidak sama, karena yosi punya modal itu lho kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.


Nah, untuk menjawab apa yosi itu indigo atau bukan, terus terang saya harus konsul dulu sama profesor saya dulu ya. kasus ini mau saya tanyakan dulu hehehehe...Sepanjang pengetahuan saya, karna indigo ini gifted seharusnya kemampuannya sudah ada dari kecil dan tidak hilang. Mungkin tidak selalu manifes/muncul tapi kemampuan itu ada terus....

wah, kapan kapan ketemu yuk yos, saya gak bakal minta yosi cerita apapun...saya bakal minta di"candra" hehehehe

dan....kayaknya kalo memang punya kemampuan lebih dalam hal itu, pilihan karir di bidang kesehatan, marketing atau pemuka agama emang cocok banget lho...hehehehe


salam
DW

***********************************************

Puji Tuhan kalo gitu saya normal bu, hahahaha :p

Nah, saya personally tadi udah menduga kalo ibu bakal mau minta ditebak juga loh bu, makanya tadi saya cerita duluan kalo saya ga bisa diminta tiba2 bu *hahahahaha ini ngeles apa beneran yah :p

Pertama saya harus tertarik atau berminat dulu. Kalo udah tertarik, biasanya semua berjalan dengan sendirinya, ga diminta juga pasti keluar sendiri secara spontan, nah kalo ibu nih, kesannya udah direncanain duluan bu, jadi ga bisa spontan :D Sama dengan kalo anak belajar matematika karna dituntut untuk lulus, hasilnya pasti berbeda dengan anak yang belajar karena niat yang tulus ikhlas ingin belajar matematika. Dengan output nilai yang mungkin bisa sama, kualitas hasil secara personalnya pasti lebih bagus yang kedua.

(Intinya, kalo saya ketemu ibu saya jangan dimintain tebak-tebak ibu yaa buuu heheheheheeeeeeeee :p ^_^ v :D )

Dan ya, dari penjelasan ibu juga mungkin saya termasuk yang diasuh ketajaman intuisinya. kalo tentang trait dengan kecerdasan intra dan interpersonal, jujur saja kayaknya saya tidak berani mengklaim saya ada bawaan cerdas intra dan interpersonalnya atau tidak. Tapi saya mengakui kalo sepertinya sadar atau tidak sadar sampai dengan saat ini saya merasa cenderung "diasah" mengenai kedua hal tersebut ("diasah", karna saya memang tidak pernah sengaja mengasahnya :D ) Ya mungkin itu kenapa juga saya merasa kadang2 saya cenderung disegani teman2 seusia saya *tapi bukan disegani karna saya cerdas bu, tidak jarang saya juga dianggap aneh lho = suka duka saya :D

Kalo udah merasa sendiri begitu (karna jarang ada yang berani terang2an bilang "kamu aneh" ke saya) dulu sih waktu masih remaja saya cuek-cuek saja, tapi menjelang transisi menuju dewasa, setiap saya sadar kalo saya sudah mulai tidak seimbang antara aspek sosial dan aspek intelegence/emosionalnya saya mulai berusaha menyeimbangkan sendiri sampai tidak dianggap aneh lagi seperti yang terjadi akhir-akhir ini :D == mulai sadar kalo saya membutuhkan banyak aspek sosial :D

Wah, boleh juga bu, nanti kalo udh ada jawabannya dari profesornya ibu saya boleh dikasih tau yaaa bu ^_^ :p

Untuk saat ini,
Terima kasih untuk jawaban dan keterangan dari ibu, sedikit banyak itu cukup membantu saya memahami diri saya sendiri lho hehehehe :D Dan sebagai murid saya tidak tau harus membalas dengan apa selain doa yang tulus ikhlas semoga ibu dan keluarga selalu diberi kesehatan, kebahagiaan dan damai sejahtera selalu :)

Salam saya untuk keluarga,
Selamat malam bu

^_^
Yosi


No comments:

Post a Comment