Thursday, October 16, 2008

25 Tahun Emang Bukan Waktu yang Singkat...

(Cerita ini emang panjang bangettt....
Saya ga berharap anda membaca cerita ini kalo memang anda ga pengin tau..! hehehe..
aku cuma pengin catatan sejarah hidupku bisa ga ilang gitu aja dimakan virus laptop..
ilang di tumpukan kertas-kertas yang dimakan kutu busuk...
pokoknya...
pengin aja waktu aku udah tua nanti aku bisa gampang ngasih tau sejarah hidupku ke anak-anakku dengan cara yang mudah...
Hehehehe...

Oh iya,, buat Manda dan Kiko..
Kalo kalian sempet baca postingku yang ini..
harap diingat!!
"Kalian masuk di halaman kedua puluhku...."
^^
Selama menikmati..!)



25 Tahun emang bukan waktu yang singkat guys…

Eh..? tapi 25 tahun itu bukan usiaku sekarang ini loh?? Tua amat....??? 
Mari kita lihat kata-katanya...
Dua puluh
Lima tahun..
25 Tahun.... (apa sih yos.....?  )

There are too much happiness and problems,,
too much laughs and cries.. too much pain..


It just had….


too much …


***

Tapi waktu inilah yang berhasil dengan sukses dilalui oleh kedua orang tuaku.. dalam bahtera rumah tangga yang berhasil mereka arungi mulai 19 Juli 1983, tepat 25 tahun yang lalu waktu aku nulis posting ini (tapi baru dilanjutin belakangan ini dan ngepostnya entah kapan,, hehehe)

Sebenernya sih aku ga mau cerita mendetail dari 25 tahunnya bahtera rumah tangga orang tuaku, tapi lebih ke arah apa yang terjadi selama bahtera rumah tangga mereka dalam kehidupanku...
(Ini kan cerita buatanku.. terserah aku donk mau cerita apa?? ^^v )

Jadi semua yang tertulis di sini,
Segalanya adalah
Tentang aku dan orang-orang disekitarku...

Well.. sebelumnya mungkin aku perlu cerita tentang keluargaku dulu ye? Blom pernah kan di blog ini?? Hehe.. (^^)v
Well.. here we go..

Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara : cowo – cewe – cowo (udah jelas yang cewe itu gue), dibesarkan dengan konsep didikan keras dan disiplin, mandiri dan sederhana, kejujuran dan ketegasan, oleh kedua orang tuaku..

Papa.
Papa adalah seorang sosok laki-laki yang visioner, memiliki konsep, dan perencanaan yang matang. Dedikasi, tanggung jawab, dan ketulusan adalah harga diri Papa, sehingga beliau sangatlah berdedikasi tinggi, penuh tanggung jawab dan melakukan segala pekerjaan yang dilakukannya dari hati, tanpa merasa terbeban karena beliau selalu menganggap apa yang dikerjakannya sebagai kewajibannya yang harus dipenuhi.

Mama.
Mama adalah sosok wanita yang memiliki kemauan yang tinggi, pekerja keras, dan tidak kenal lelah. Hidup dalam kesederhanaan di masa lalunya menjadikan Mama sebagai sosok yang tegar, survivor, mandiri, dan tidak pernah mau bergantung atau menjadi beban bagi orang lain.

.....


Aku masih sedikit inget, mm.. mungkin ini flashback ke masa lalu yang sedikit kurang menyenangkan (bagiku  )
Masa kecilku tak begitu kuingat dengan jelas, selain hari-hari itu..

Hari di mana yang tak kusadari pernah menjadi trauma yang mendalam di kemudian hari....

Well... cerita ini bermula waktu aku kecil donk.. (lupa tepatnya kapan)
Jelas jauh BANGET dari cerita Dave Pelzer di bukunya : “A child called it”
Maksudnya, ortu gue ga segila maminya David.. hehehe
Papaku NORMAL, tapi caranya mendidikku di waktu itu emang.. sedikit banyak terlalu keras.. ^^ v (Piss pa.. baca dulu sampe akhir doms..)

Papa punya konsep, mumpung anak yang sedang bertumbuh masih dapat dibentuk dengan mudah, didikan anak adalah didikan yang tegas, supaya anak bisa mengerti sedari dini tentang arti kedisiplinan, arti kejujuran, dan arti kebenaran. TAPI bukan otoriter atau diktator lohhh, karena konsep papa adalah : ketika anak telah dapat berkomunikasi dua arah, anak adalah sahabat, perlakukanlah anak seperti seorang SAHABAT.

See?
Konsep papa bukan konsep sembarangan...
Konsep ini sudah papa pegang dari dulu, it’s a good one I guess!

Seiring berjalannya waktu, setelah kelahiran oh kumodhot (Dadit), dan oh Dadit berusia 3 tahun, lahirlah bidadari cantik bernama Yosefin Ratnaningtyas ini. (Huehehehehe)
Secara harafiah, artinya adalah kurang lebih seperti ini :
Yosefin = Tuhan menyematkan
Ratna = Permata (diperkuat dengan buku arti nama di rumah jeng iNez  )
Ning = Di
Tyas = Hati

Lihatlah...
Betapa aku dianggap sebagai permata di hati keluarga ini...
***
Namun guys,
Kembali waktu berjalan, apa yang di harapkan pada awal perjalanan ternyata tidak semudah yang dibayangkan.. Papa mengalami masa di titik terendah dalam hidupnya di tahun 90-an (lupa ek tepatnya kapan..), perencanaan, tujuan, arah, konsep, dan kehidupannya tak menentu kala itu.

Dan terjadilah saat-saat itu,
Praktik konsep yang dulu, tidak sesuai dengan teorinya...
Aku tidak perlu menceritakan dengan detail apa dan bagaimananya, yang pasti karena aku tak tau apa-apa saat itu... dan aku masih terlalu kecil.. hari-hari setelahnya aku selalu menganggap...
Papaku Monster!
Rumahku Neraka!!
terlebih Mama yang kuharap bisa jadi tempatku bermanja-manja dan melarikan diri, bukanlah sosok Mama yang senang memanjakan anaknya, maksudku.. bukan tipe yang dengan lembut dan romantis membelai anak-anaknya kala sedih.. atau menangis.. tersenyum menghibur kala anak-anaknya patah semangat.. (yang baru kusadari di kemudian hari kekakuan seperti ini adalah karena hilangnya sebuah masa tertentu di waktu sebelumnya)
padahal saat itu..
Aku ingin dimanja!
Aku ingin diperlakukan dengan lembut!
Aku ingin dipeluk waktu aku menangis..!!
Aku ingin ditenangkan ketika aku berlari ketakutan sambil menangis kepadanya!!
Aku ingin dicium dengan penuh kasih sayang, dan diberitahu bahwa smua akan baik-baik aja..!!
(Hellllooo??? Aku masih keciiiilllll waktu itu.... Aku belum dewasa!)

Dan intinya, sampailah aku pada kesimpulan :
Tidak ada yang berguna di rumah ini!!!!!!


..................................................

(Wew... sungguh durhaka sekali kau yos masa itu.... hohoho wweiitzzz.. sebelum ikut2an berpikir gitu, baca dulu ah crita selanjutnya...)


Aku akhirnya tumbuh sebagai perempuan kecil yang tomboy abizzz... seringkali berpikir terlalu imaginatif (karena aku punya angan-angan sendiri ini dan itu), AMAT pendiam, AMAT tertutup, AMAT perasa atau sensitif, yang namanya ketawa tu JARANG abiz deh.. serius banget pembawaannya... (khusus untuk yang ini kadang-kadang masih kebawa ampe sekarang  ) bahkan kalo boleh kubilang dan kuakui sekarang ya.. sdikit agak psycho...
Hahahahaha...
^^ v
Dan khasnya gue waktu SD, meski gue mule kenal cowo dan mule kenal cinta-cintaan monyet jaman SD (sampe inget ciuman cowo pertama yang bener-bener secara tidak sengaja mendarat di pipi gue.. masih berasa tuh basahnya,,, wakakakaka), aku mencari seorang sosok yang tidak kutemukan di rumah... sosok yang aku merasa aku tidak punya Role Model kala itu....
Yaitu...

Sosok seorang perempuan...
tentang bagaimana seharusnya bersikap sebagai perempuan...



......


Sampai mulailah aku ngefans sama Jihan Fahira waktu kelas 5 SD,
(hehehe, orang-orang rumah pasti inget banget tuh gimana aku ngefansnya ama ni artis yg lagi booming waktu itu). Aku ngumpulin semua gambar dan posternya sementara temen-temen cewe SD lainnya ngumpulin poster Westlife yang juga lagi booming waktu itu... hehehe. Nontonin SEMUA sinetron Jihan bahkan AKU INGET BANGET deh aku catetin tiap episode ceritanya.. apa yang terjadi di episode itu dan apa yang terjadi kemudian.. lengkap loooohhh semua sinetron dari awal sampe akhir (sampe 4 ato 5 buku tuh waktu itu full cerita sinetron,, wakakakakakaka.. lucu banget ya jaman SD)
Aku juga punya diary pribadi sendiri yang nyeritain waktu aku mimpiin dia jadi kakakku.. (dan terkadang.. ehm.. ibuku....), kapan aku mimpi, ngapain aja di mimpi, dsb.
Ckk.. ckk.. ckkk.. kalo dipikir lagi sekarang, ga nyangka aku.. benar-benar anak aneh ya aku waktu itu...? :)

I learned so many things from her in SINETRON (tragis juga sbenernya..), at least I knew what should I do when I met people who acted like this.. or like that....

But tragically, can’t practice it well...


Ini terbukti waktu aku beranjak SMP,
Masih.. dengan sifat psycho yang kalo aku bilang masuk dalam golongan orang-orang FREAK karena AMAT pendiem, tertutup, sensitif, dan AMAT-AMAT lainnya..
Sengaja aku milih SMP jauh dari rumah yaitu di purwokerto, biar bisa hidup ngekos, jauh dari ortu, jauh dari yang namanya RUMAH! (begitu pikiranku waktu itu...)

Aku memandang segala sesuatu bukan dari positifnya terlebih dulu, tapi dari negatifnya,
Aku memandang orang lain selalu dengan penuh curiga, selidik, dan sinis.
Aku suka dipandang seram, mengerikan, dan misterius.. karena aku emang ga suka menceritakan apa pikiran dan perasaanku ke orang lain waktu itu.
Terlebih aku punya kebiasaan merokok kala itu, bangga banget deh aku waktu itu disebut sebagai cewek perokok, karena ga semua cewek bisa sepertiku.
Well at that time I like being different...
Tanpa peduli berbeda yang positif atau malah yang negatif.. (^^)v

Dan pencarian akan sosok perempuan juga masih berlanjut saat itu,
Sampai kemudian bertemulah aku dengan manusia ini..
Namanya (kalo ga salah) Hesti Imam Bawati, waktu aku masuk SMP dia ini kelas 3 SMP, so sudah jelas kami memiliki perbedaan 2 tahun. Dia punya geng waktu itu beranggotakan sekitar 7 atau 9 orang (lupa gue) cewek-cewek gaooooolll (mulutnya monyong yah ngebacanya?? Hehehe) di dunia SMP, dan teman-temannya memanggilnya : Echi.

Aku masih inget waktu pertama kali ngeliat kaka kelas yang satu ini di kala MOS (Masa Orientasi Siswa), kesan pertama yang kupunya tentangnya adalah.... :
“Cantik..”

Jreng jreng jreeng..
Bisa ditebak bahwa saat itu, aku seperti menemukan seorang idola real yang kupikir AKHIRNYA bisa mengajarkan aku bagaimana bersikap menjadi perempuan, bagaimana menonjolkan sisi kefemininan dariku yang seingatku sedang kucari-cari saat itu. Atau setidaknya mengajari aku bagaimana caranya tersenyum manis kepada orang-orang sehingga orang lain akan memandangku dengan pandangan : “Hai.. kamu perempuan manis..”

TAPI,
Dengan segala keterbatasanku yang kupunya waktu itu dalam ngungkapin pikiran, pendapat, perasaan, dan keinginan, ternyata yang muncul adalah tindakan yang dianggap FREAK oleh beberapa senior saat itu, sampe muncullah gosip-gosip tak sedap tentang aku dan Echi waktu itu, bahwa aku ini seorang :
Lesbian...
Oo-ooooowww........!
.....

(Hehehe.. lanjutkan bacanya sodara-sodara, jangan takut dulu.. lihat bagaimana teori ini akan terpatahkan.. ^^v)

Apa aku sakit hati dikata lesbian dan disebarkan se 1 kompleks sekolahan? (bahkan sampai ke skolah-skolah lain juga seingatku meski tidak heboh-heboh amat )

Tentu!!!
(^^)
Dan sulit sekali membersihkan image itu hari-hari sesudahnya! Kayanya 2-4 tahun kemudian masiiihhh ada aja gosip itu... (^^)”

Tapi aku tidak bisa menyalahkan mereka (kalo dipikir-pikir lagi saat ini, hehe), karena memang waktu itu aku sulit sekali mengungkapkan apa yang kurasakan dan kuinginkan. Jadi yang keluar dari bahasa tubuhku hanyalah tatapan tajam mengerikan dan misterius, ga bisa ditebak pikirannya apa, maunya apa, orang ngeliat aja udah kaya ngerasa mau dibunuh ma gue waktu itu... (*lebayyy.... tapi katanya sih begitu.. hehehehehehe)


So tidak sampailah maksud kekagumanku sama Mba Echi waktu itu, atau mungkin nyampe... tapi di interpretasikan dengan salah kaprah...
:) But it’s okay, Life goes on..
xp

Intinya,, saya belum menjadi perempuan kala itu.
Masih freak, sensitif, pemarah, perokok, pendiam, nyaris drugs user or drunker..
well,,, intinya ORANG GILA..
:)
...

Dan AKHIRNYAA datanglah perempuan ini..
Perempuan yang waktu itu kulihat adalah seorang girl survivor.. tapi tetap feminin! Tau bagaimana perempuan harus berpikir dan bersikap, tapi tetep cowok-cowok tersekap (jiahhh elahh.., maksa ga sih bahasanya? ^^ )
Ia yang akhirnya memberi tahu aku, apa itu perempuan.. bagaimana caranya menjadi perempuan.. bagaimana seharusnya bersikap.. well intinya aku melihat sosok keibuan dari wanita ini dibalik semangat dan positive thinkingnya yang tinggi.
Namanya Satwika Pramesti Anindya Wardhani.
Teman-teman seangkatanku biasa memanggilnya Wika.
Tapi aku lebih suka memanggilnya : Ka.... Ka... woyyy Ka..!
(Hehehe,, ga pake ‘woy’ kok..)
Entah dia tau ato ga alasan kenapa aku manggilnya gitu, karena sejak itu aku akan selalu menganggapnya sebagai :
Kaka perempuanku....

.....

Tak kuduga,
Masih di pojok ruang kelas 1A SMP waktu persami pramuka 14 Agustus 2000 sambil makan malam bermodal nasi dan lauk pauk, namanya dipanggil dan di cihuy2 sama kaka kelas waktu itu karena dikirimin salam sama kaka kelas. Dan aku langsung berdiri nyoba ngintip2 dikit dari jendela kelas, dan dia lewat persisssssssss di depan ku cepet-cepet masuk ruang 1B karena malu.
Ternyata,
Wanita inilah yang akhirnya menemaniku menjadi bagian dari dunia persahabatan sejati denganku sampai dengan detik ini... wanita inilah yang selalu mengerti bahasa tak terkatakan yang kupunya, dan melanjutkan bahasa itu ke dalam bentuk yang bijaksana...
(Thank’s bu..! ^^v )

Apakah aku sudah menjadi perempuan setelah bersahabat dengannya selama SMP???
Nyatanya tidak..
Upss.. maksudku belum..
:)
Emang banyak kejadian yang terjadi selama aku SMP : dari ketauan ngerokok.. ga boleh bertemen ma banyak orang (termasuk Wika,, wah,,, dia ditentang ortuku banget tuh waktu itu.. aku masih inget banget ortuku bilang apa : “Liat nanti ya kalo udah lulus dan udah pisah, dia juga bakal lupa sama kamu!!” Hohohohoho.... lihatlah kami sekarang.. ^^v), Ibunya Wika yang meninggal dan jadilah dia idup sendiri bareng Satya adeknya, cerita Wika yang nyaris diperkosa, mirip orang lagi ngerantau di Purwokerto, cerita-cerita cowok yang masih jaman cinta-cintaan monyet juga, yahh... pokoknya selama itu kami selalu bersama, jalan bareng ngadepinnya sampe nimbulin ketergantungan yang besar antara aku ma dia waktu itu disadari/pun ga disadari...

Dan saat aku belum jadi perempuan sepenuhnya,,
Ehhh pindahlah dia ke Slawi, Tegal, karena keluarga besarnya ga mau dia terlantar idup di Purwokerto waktu itu.. hufff...

Aku sedih luar biasa, merasa kehilangan luar biasa.
Bahkan waktu masih jaman surat-suratan dan HP belum begitu populer waktu itu.. aku pernah kirim surat tulisan tangan sampe 46 lembar apa ya? Pokonya mah dari cerita yang penting sampe yang ga penting, musuhan yang penting sampe ga penting, dan lain sebagainya..

Yang tidak kusadari setelah aku lulus SMP adalah... :
Aku jadi susah percaya dan susah bertemen ma orang lagi waktu itu..
Semua temen baru pasti kubanding-bandingin sama Wika, ya ga ada yang setulus dia lah, kalo bertemen ma aku pasti ada maunya lah, ga ada yang nyambunglah...
Hwaduhhh pokonya mah,,
Waktu SMA harus kuakuin, aku kuper karena aku emang sengaja memilih jalan itu!
Palagi aku masih belajar bagaimana caranya aku bisa jadi seorang perempuan.. sifat pendiem kalo belum kenal masih ada banget.. Cuma sekarang semua sifatnya ga pake “AMAT”, jadi yaaa pendiem tapi masih masuk golongan normal.. (*hehehee... bela diri ^^v )

Intinya selama aku SMA, sulit percaya akan teman itu memang terjadi..
Sekalipun deket, dia ga akan bisa masuk terlalu jauh lagi ke dalam duniaku sejauh siapapun kecuali Wika.


......
Sampai di perkuliahan dan ketemu cowok tampan ( ^^ ) bernama Antonius itulah.. akhirnya aku bisa sedikit-sedikit belajar menerapkan jadi cewe..

Kenapa??
Karena aku udah capek cinta monyet-cinta monyetan, cinta yang ga seriusan, dan aku pengin belajar pacaran yang serius...
So, aku pikir aku bener-bener harus jadi wanita tuhh waktu itu..
(hehehe.. penting ga sih alasannya?^^)
Palagi aku ngerasa aku sayang banget sama lelaki satu itu.... see?? Gua BUKAN LESBIAN!! Heheheee.. palagi dengan track record akan banyaknya lelaki dalam hidupku sebelum sama lelaki yang satu ini, weitzz... saya ga bangga lho! Alasannya yos?? Taukah kamu bagaimana sakit hatinya punya gosip lesbian selama 2-4 tahun?? Gapapa aku digosipin asal gosipnya bener.. kaya gosip yang gila lah, pemarah, dan lain-lain lah.. gapapa.. karena itu bener (waktu itu, skg udah berubah dooonk...  ),, Nahh.. gosip lesbian ini tuh salah besar.. I’m tryin’ SO HARD to erase that image dengan punya beberapa lelaki dalam hidupku selama SMP dan SMA yang jelass ga ada yg serius smua. Aku pacaran hanya untuk menunjukkan pada mereka : “Helloooo?? Gua itu normal yaaa? Normallll..... bangettt...”
Selama aku pacaran sama mereka, ga ada yang kubiarkan bisa melangkah terlalu jauh dalam duniaku dan hatiku! Jahat ya....?  Mau semembela apapun alasan psikologis aku,, tidak bisa membenarkan perbuatanku.. walopun toh mereka juga cinta monyet juga semua sama aku... ga ada yang serius juga.. tapi tetap aja.. itu tetap tidak bisa membenarkan apa yang kuperbuat..  Thank’s to Calvin, Ignatius, Anton Tri Nugroho, Wisnu, Eggy, dan Adi. Aku udah terima karmanya dalem banget kok sekarang.... sungguh.... kumohon..... sungguh..... jangan hukum aku lagi.... cukup........ .......


...

Nah,
Meskipun ga bisa-bisa amat jadi perempuan, tapi aku menikmati kok perubahan sedikit demi sedikit itu.. Toh sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit... (dan sampai sekarang proses itu masih akan terus dan selalu berlanjut.. hehehehe)


Ehhh ga nyangkanya,
Cinta serius pertamaku dalam perjalanan mengalami badai (hualahhh bahasa lo lho yos...)
Nyatanya menurutku keduanya belum dewasa juga,
Terlebih latar belakang lelakiku kala itu ternyata nyaris sama denganku meski dalam versi yang berbeda. Dalam artian, kami bekas orang “sakit”, punya latar belakang buruk, dan sama-sama sedang belajar menjadi orang yang lebih baik.

Idealnya, masalah apapun bisa teratasi bersama,
Karena sekali lagi aku sayang banget sama dia. Aku rela ngelakuin apapun buat dia.
Tapi tetep aja, mungkin kami memang belum berjodoh.
Dan kami justru berteman cukup baik sekarang.
Kadang-kadang menyapa, bercanda, dan bercerita lewat yahoo messenger karena jarak kita sekarang jauh, yang sempat hal-hal ini bener-bener hilang dari kami waktu itu.
Mungkin juga karena berakhirnya baik-baik dan atas kesepakatan kedua belah pihak.
Bahkan Antonius yang dulu kukenal sebagai seseorang yang AMAT tertutup, AMAT menutupi dirinya, dan lain sebagainya, begitu berteman dia menjadi seseorang yang lebih jujur, lebih apa adanya, meskipun tetap aku belum bisa masuk lebih dalam ke dunianya, aku lebih suka Anton yang sekarang (dengan catatan : perasaan yang dulu kupunya sudah benar-benar habis dengannya)
Walopun aku butuh waktu 1 tahun melepas perasaan sayang dari dia sampai ga berbekas, tapi akhirnya aku berhasil! (^^)v

Ini terjadi karena AKHIRNYA aku bisa menerima orang-orang baru dalam kehidupanku sebagai temanku.
Meski mereka tidak tau-tau amat tentang diriku, karena jujur saja aku masih lebih sering tertutup daripada terbuka dengan orang lain, tapi aku merasa saat itu aku lebih baik daripada aku yang sebelumnya.
Apa yang sebelumnya kutulis sebagai aku yang tomboy abizzz... sering berpikir terlalu imaginatif, AMAT pendiam, AMAT tertutup, AMAT perasa ato sensitif, dan yang namanya ketawa tu JARANG abiz,
Ternyata itu semua berubah total....!

Aku jadi sedikit girly.. berpikir realistis... banyak cerita.. banyak bercanda....
banyak tertawa.. banyak menertawakan.. (hehehee..)
Ini membuat aku cukup dekat dengan beberapa teman.
Sebut saja ada Manda, Kiko, dan masih banyak lagi.

Tapi meskipun demikian,
Aku tetap merasa sendirian, kesepian.
Bahkan salah satu temanku, Manda, mengucapkan satu kalimat yang benar-benar menggambarkan diriku banget waktu itu dan aku ga bisa lupa sampai sekarang..

Dia bilang,
“Yos... kamu itu deket sama semua orang...
tapi kamu ga deket sama semua orang...”


....


Hm?
Aku rasa..
dia memang benar..

.....


Dan kemudian,
Sampailah aku pada wanita ini.
:)

Wanita yang kabarnya sekarang mau kawin ini berhasiilllll membuatku TERPESONA...
(hahahahaha.... jangan GR ya bu?? ^^v )
Aku ga nyangka banget,
Aku tuh ga tau sama sekali tentang dia waktu SMA,
Juga waktu SMP,
Apalagi waktu SD.

Tapi dia bisa tau hampirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....... 70-80 % kehidupanku selama itu, dan meski ga tau-tau amat dengan detail cerita tentangku, tapi setidaknya dia tau tentang karakter seorang Yosi yang kupikir : Aku aja ga nyadar kalo aku begituuu...
:)


Namanya (kata orang sihh) susah diinget! (hehehe)
Dia adalah Khanif Kinesthesia Cahyagama (beuhhh... susah diinget kan??? hehehe)
Teman-temannya memanggilnya dengan sebutan : Inez, Nyezz, dan lain-lain deh.
(Mungkin Inez di kala siang dan Jono di waktu malam... hihihihihi)

Wanita inilah yang sempat jadi teman ngobrolku waktu badai antara aku sama Anton meskipun aku ga benar-benar terbuka saat itu karena aku mengkonotasikan ceritaku tentang Anton itu dengan “Boneka dan Laptop”.. (Inget ya nez?? ^^v )

Berawal dari hobi kita yang sama banget, yaitu betahhhhhh bangetttt ngabisin waktu di labkom sampai diusirrrr sama Mas Darsito sang petugas labkom, sampai hobi chattiiiingggg.... yang penting ga penting, pokonya buat kita itu penting!

Hehehehe...
(^^)v

Tidak jelas bagaimana detail kedekatanku sama dia waktu itu. Berlanjut dengan Acara Muswil 3 ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) yang kebetulan bertempat di kedokteran UNSOED, dan aku sama inez sama-sama jadi panitia LO (Liaison Officer) MUSWIL.
Sampai pada cerita kami diperjalanan mobil ELF Kedokteran menuju Bandung buat studi banding BEM ke Kedokteran UNPAD. Aku sebelahan sama dia, dan sebelum berangkat dia ngasih aku duit Rp 50.000,- (Bener-bener bersih 50rb perak!!!) Karena dia tau aku lagi kebingungan banget bayar tiket pesawat buat ke Taiwan... (Apa?? Taiwan??? Nanti dulu ahh... baca dulu doms... ^^v)

Bener kata dia sih...,
50rb yang dia kasih waktu itu ga sebanding dengan harga tiket pesawat yang 5 jutaan!!
Bandingkan nih yaa.. :
50.000
5.000.000
Tuuuhhhhkaaaann? enol-nya aja udah beda banyak bangett... lari ke mana tuh??
(Inez : Cuma beda dua aja kok, yos! Huh..)
Hehehehehehhee
(^^)v

Tapi bagiku saat itu,
Ketulusan yang dia kasih buat aku di mobil ELF itu...
Rasanya nilainya melebihi 5 juta.....

....


Dan akhirnya cerita kami di suatu sore,
Kami berdua duduk sambil ngenet di depan labkom karena udah diusir seperti biasa.. tapi masih pengin ngabisin waktu di depan laptop padahal besok ujian Kompre BHL 3 (^^ dahsyaaatt.....).

Dan topik pembicaraan kami intinya adalah : Gimana sih biar nyambung sama orang-orang yang menutupi dunianya dari orang lain? Yang apa-apa sendiri, kemana-mana sendiri, ga tergantung sama orang lain... yah.. kaya orang-orang seperti kamu, yos...

Dan aku langsung merhatiin perkataan dia waktu itu..

Bahwa orang-orang yang seperti itu biasanya adalah orang-orang yang terlalu banyak mengalami sakit dan kepahitan sebelumnya sehingga dia menjadi SANGAT SULIT untuk percaya pada orang lain, khususnya dalam hal pertemanan (karena konteks pembicaraan kami saat itu adalah tentang pertemanan)

Dan dia cerita tentang aku waktu SMP atau SMA...
Tidak detail...
Tapi dia berhasil tau karakterku saat itu...

Dan aku pun lebih TERPESONA dari pada sebelumnya......

....


Hehehehehehee...!!!
Nanti dulu! Terpesona yang kaya gimana dulu??? (^^)v

Well...
Saking terpesonanya,,
Sampai sesudah pembicaraan aku waktu itu dan aku pulang, malam harinyaa aku masih mikirin terus.. dan aku pun ngetik banyak cerita-cerita ga penting di laptop buat Inez...
Beneran deh cerita ga penting.. sampe cerita pengemis dan gelandangan....
Eh?
Pengemis ya gelandangan ya...? Stupid! (Bahasanya inez.. )

Pokonya cerita ga penting gitu...
Dan di banyak-banyakkin spasinya waktu itu karena selain mau ngebuat suasana lebih dramatisir, itu adalah salah satu bahasa aku dalam susahnya ngungkapin apa yang mau aku omong... (yang masih ada juga sifat ini sampai sekarang, bahwa aku susah ngungkapin apa yang mau aku omong dengan baik dan benar..)

Dan di akhir ketikanku di laptop,
Aku AKHIRNYA mengungkapkan satu kalimat penting (Buatku) ke Inez yang akhirnya juga ngebuat aku dan dia sampe dengan saat ini (menurutku) deket, bahkan sampai di bilang Kembar sama orang-orang gara-gara nggandeeeng mulu ma dia!

Hehehe...

Karena pada akhir ketikanku aku bilang begini sama dia.. (masih kusimpen nih sampe sekarang ):
Do you (you disini maksudnya adalah inez) remember when I said,
“I can trust nobody, it’s really hard for me to trust anybody else..”
rememba?

I think now I have to say that....


“I trust you, girl......”

:)

****


Apakah cerita hidupku cukup sampai di situ??


....


:)


Tentu Tidak.

Akhirnya sampailah kita pada bagian terakhir dalam hidupku sebelum aku menginjak usia 20 tahun dalam minggu ini...

Bagian terakhir yang kutunggu-tunggu untuk menutup kehidupan seperlima abadku...
Sekaligus orang terpenting terakhir yang Tuhan biarkan ia masuk dan bekerja dalam hidupku...

...


Ia laki-laki..
Kalo kubilang jantan...
Tidak ganteng tapi menarik hati..

Kenapa demikian?
Karena saat aku mengenalnya selama 5-6 bulan secara tidak langsung dari cerita-cerita Jose, adik kelasku, aku bisa sedikit banyak tau tentangnya meskipun tidak tau secara langsung darinya.. dan meskipun jelas tidak sepenuhnya tau tentang nya...

Tapi
Saat dia akhirnya benar-benar datang secara real dalam kehidupanku..
Tepat ketika aku benar-benar sudah menghabiskan perasaaanku dari Anton dengan cukup bersusah payah..

Satu hal yang membuatku begitu terpesona olehnya saat itu adalah... :
Ketulusannya yang luar biasa dalam kurasakan ia berikan untukku...

....

Saat aku menerimanya,
Ia bukanlah orang asing bagiku.. (yang aku tidak tau kemudian adalah ternyata aku sangat asing baginya... salahku... mungkin itu salahku..)
Entah bagaimana caranya, ia mendapat kepercayaan dariku sehingga kubukakan pintu baginya dan kubiarkan ia masuk...

Hal yang sebelumnya, orang lain entah siapapun dia tidak bisa kubiarkan melangkah terlalu jauh ke dalam duniaku dan hatiku selain dirinya....

Namanya Jauhari Santo Rihat.
Dan aku biasa memanggilnya dengan sebutan : Abang...

...

Apakah aku sungguh mencintainya?
Ya.
Apakah aku begitu mendambakannya?
Ya.
Apakah aku bahagia dengannya?

Kujawab dengan yakin dan percaya.... : “Ya....”
.....


Aku ini seorang pelayan Tuhan dari dulu lho..,
Anda tidak percaya???
(^^)v

Meskipun masa laluku BAGIKU cukup hitam karena bekas-bekas trauma dari siapapun itu begitu dalam dan sulit kembali seperti dulu lagi,
Meskipun aku ini punya sifat-sifat seperti yang telah kutuliskan di cerita ini sebelumnya selama SMP lah dan lain sebagainya...,
tapi aku tidak pernah sama sekali menyatakan
Tidak pernah sama sekali mengatakan :
Tuhan itu tidak ada, dan aku tidak butuh diriNya..!

...

Meskipun aku sungguh FREAK di dunia Purwokerto waktu aku SMP,
Tapi aku sudah jadi aktivis di pelayanan gerejawi waktu itu..
Menjadi wakil ketua Komisi Remaja Gereja Kristen Indonesia Purwareja Klampok, dan ikut pelayanan dan kegiatan-kegiatan acara Klasis (Perkumpulan Gereja-Gereja GKI Wilayah Purwokerto, Purbalingga, Bobotsari, Cilacap, Purworejo, dan Kutoarjo), bahkan Sinode (Wilayah Jawa Tengah - Jogjakarta).

Sampai akhirnya waktu SMA aku dipercaya menjadi Ketua Komisi Pemuda Remaja masih di gereja yang sama, dan sampai hari ini adalah Anggota Pemuda Remaja Klasis Wilayah dengan beberapa program dan rapatnya yang sering bolos karena selalu bentur sama jadwal akademik (hehehehe maaf yaaaa Oh Sam – Ketua Pemuda Remaja Klasis? ^^v ).
Menjadi pelayan Tuhan yang bersungguh-sungguh memang sulit bagiku karena keterbatasanku sebagai manusia. Sering aku jatuh bangun dariNya, terlebih karena kehidupanku yang labil selama itu.

Tetapi dalam SETIAP PERMASALAHANKU,
Aku tidak pernah meminta bantuan siapapun selain kepada diriNya....!

.....................


Yang menarik adalah,
Ketika aku segera berlari di sela-sela serangkaian perjalanan cerita hidupku kepadaNya,
Dan aku berlutut,
menenangkan diri,
memejamkan mata,
dan sesekali sambil berlinang air mata,
Lalu aku berbisik dengan ucapan... :
“Tolong aku Tuhan......”

Sekarang ini.....
Aku tidak pernah sekencang ini berlari kepadaNya, segera berlutut sampai kakiku terluka,
tak bisa menenangkan diri,
tak bisa memejamkan mata,
justru aku memandang dengan penuh linangan air mata dan permohonan kepadaNya.. meminta belas kasihan sambil berteriak dengan sangat kencang... :
“T O L O N G A K U T U H A N...!!!!”


....


Abangku pergi.....

Dan aku hanya bisa menghormati dan menghargai keputusannya sambil melihat ia pergi...
Aku menghargai setiap kata yang dia ucapkan untukku, dan aku selalu berusaha menerima semuanya sampai detik ini dengan sangat bersusah payah.....

Cukup hebat aku menyembunyikan luka yang aku percaya dia tidak sengaja menusukkannya..
Cukup hebat aku lari dari nyeri yang kemudian dengan hebat menyerang dan tak kunjung reda karena lukanya tidak sembuh-sembuh...
Sampai menyibukkan diriku dengan APAPUN,
APAPUN yang bisa mengalihkan pikiranku.. sampai kegiatan organisasi ke Taiwan yang dengan tanpa sadar dia adalah alasan di balik kepergianku yang sebelumnya AKU TIDAK MUNGKIN MAU PERGI... (ada di cerita blogku sebelumnya..)

Sebahagia apapun yang pernah dia berikan untukku,
Sekaligus sesakit apapun luka yang dia tinggalkan juga untukku...

Pada akhirnya...
Aku ditinggalkannya sendiri...

*****


Waktu cerita ini pertama kali di tulis tepat di Ultah perak pernikahan Kedua orangtuaku dan dilanjutkan bulan ini, tepat di bulan pemberkatan nikah kedua orang tuaku juga, sekaligus langkah usiaku menuju seperlima abad...

Di awal-awal cerita aku murni Cuma mau cerita bagaimana bahtera rumah tangga orang tuaku dan bagaimana kedua orangtuaku begitu terharu hari Sabtu, 19 Juli 2008..
Diawali dari mereka yang bingung, kenapa aku tumben-tumbenan beres-beres rumah, gelar tiker di sana-sini.. terus ada K Hetty juga.. (mantan pacar Oh Dadit.. but she’ll always be my beloved sista ) ikut-ikut beresin rumah...
Trus semakin bingung waktu para tetangga-tetangga dateng ke rumah (padahal sebelumnya aku bilang yang mau dateng temen-temenku.. hehehe tapi mereka bingungg.. kok para Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sih yang dateng??? hehehehe)

Terus ada makanan dan minuman dateng..
Tapi mereka berdua masih kompak aja ngikutin skenario walopun emang susah nghindarin pertanyaan dan mata menuntut jawaban dari mereka (hehehehe pisss pah! ^^) sampai K Hetty selaku MC ngebuka acara... kita nyanyi-nyanyi sebentarrr sambil kuiringin pake gitar...

Dan waktu mulai masuk inti acara, K Hetty bilang (aku sedikit2 lupa,, tapi kayanya kurang lebih begini) :
“Yakk... Om Herry dan Tante Dwi pasti bertanya-tanya yah.. sekarang kita ngapain di sini dan kenapa ada Om Dodi, Tante Syen.. dan semuanya di sini...
Yahh.. 25 tahun yang lalu telah terjadi suatu sejarah dalam keluarga ini.. (papahku langsung mulai ngeh dikit tuh waktu itu.. hehehe) dimana dua orang diikat dalam suatu ikatan pernikahan yang hari ini kita peringati dan rayakan bersama...”

Dan aku langsung keluar ngebawa kue berbentuk hati dengan bertuliskan nama mereka dan tanggal pernikahan mereka (sesuai Akte perkawinan yang dengan tidak sengaja kuintip waktu itu,, hehehehe) sekaligus lilin dengan angka “25” di atas kue itu yang sudah menyala....
(oh iya,, catatan : waktu itu Oh Dadit masih di Aceh, dan Natan (adekku) ga bisa ikut karena ada Persami Pramuka Wajiiibbbbbb... sayang banget yah....??)

Mama langsung spontan nangis........
Papa langsung tersenyummm.... yang aku tauuuuuuuu persssssssssiiiisssss.sss...... itu senyuman luar biasa bahagia dari Papa....

Mereka sampai speechless... ga tau dan ga bisa ngomong apa-apa waktu diminta kesaksian sama K Hetty,
Papa intinya akhirnya bercerita banyak...
Di antaranya meminta maaf kepadaku... (meski penonton bengong ga ngerti maksudnya apa..)
Tapi aku sangat bisa memahami arti kata maaf itu... dan aku tersenyum tulus memaafkan waktu Beliau menepuk pundakku... : “Papa bangga sama kamu...”

Dan Mama.. waku menerima Kado dari kami bertiga (ekor-ekor genetiknya ini, hehehe) yang diwakili olehku dan dibuka yang ternyata isinya foto pernikahan mereka dalam versi pigura besar dengan tulisan : “Selamat Ulang Tahun Perak : 25 Tahun”
Mama langsung cium kedua pipiku dan aku tau juga...
Itu ciuman bahagia..

Memang di keluarga kami, selama 25 tahun ini, tak ada satupun foto pernikahan mereka kecuali di kamar mereka, dan itupun Cuma 1 yang dipajang... (ga terlalu jelas juga..)
Apalagi foto keluarga.. hehehe... itu ga ada sama sekali..! (makanya aku ngeliat foto keluarganya Inez dengan sedikit tertarik karena mukanya Inez yang konyol di situ --- huahahahaha,, maap buuuu! ^^v ---- tapi juga dengan sedikit iri hati dengan foto keluarga seperti itu...)

Hehehe...

Dan di akhir syukuran itu, aku berkata pada diriku sendiri... :

“Betapa aku bangga dan bahagia, lahir dan dibesarkan di keluarga ini.......”

****

Cerita yang belum selesai ini baru 3 bulan kemudian aku lanjutkan sejak trakhir aku menulisnya setelah syukuran ultah perak itu..

Jelas tidak sengaja aku menulisnya di bulan Oktober.
Waktu itu lagi buka-buka laptop aja dan kutemukan cerita yang belum selesai ini.
Aku tidak tau itu kebetulan atau bukan bahwa aku ingin melanjutkan cerita ini sampai selesai tepat di langkah usiaku yang ke seperlima abad.
Tapi yang jelas begitu aku menemukan cerita yang belum selesai ini dan ingin ku selesaikan, aku ingin menjadikannya refleksi dari kehidupanku...

Tentang apa saja yang terjadi di dalam hidupku selama ini...
Dari kecil hingga siap ke seperlima abad ini...

Tentang siapa saja yang berperan besar dalam kehidupanku..
Dari yang penuh misteri sampai begitu terbuka..
Penuh tawa sukacita sampai duka dan tangis lara...

Aku bersyukur kepada Tuhan...
Aku bisa menjadi seperti sekarang ini bukan karena orang-orang yang baru saja kuceritakan di posting ini..
Bukan karena Papa, Mama, Jihan Fahira, Mba Echi, Wika, Antonius, Inez, dan terakhir Abang....

Bukan karena mereka sehingga aku bisa menjadi seperti ini...
Jangan ada yang bermegah diri karena itu...

Tapi ini semua
tidak lain dan tidak bukan adalah karena Tuhan..
Ia yang membentukku dan mendengarkan bisikan permohonanku padaNya,
Ia bekerja dalam hatiku melalui orang-orang yang dipakaiNya...
Ia tidak akan pernah meninggalkanku....
****

Hmmm... ga nyangka ya?
Hidupku sudah nyaris sampai seperlima abad.... udah tua bo’..
Hahahaha... (perkataan anak usia belasan tahun nih biasanya... hehehe, kalo yang udah tuwir mah ngomongnya : Masih mudah bangettt yah?? ^^ v )

Aku jelassssss.... ga tau apa yang akan terjadi seperlima abad kemudian...
Mungkin aku sudah jadi istri dari seorang suami yang dipilih Tuhan untukku.. (seorang aja donk.. ^^v )
Mungkin juga aku sudah jadi ibu dari beberapa anak-anak kecil yang lucu dan imut-imut... dan akan kudidik dengan baik dan benar.. jangan sampai mereka mengalami kepahitan seperti diriku.. atau minimal bisa mengatasinya dengan baik dengan pertolongan Tuhan...
Mungkin gelarku sudah bertambah lagi dari dokter, lalu Magister (apapun itu, kita lihat nanti semoga ada kesempatan, tadinya niatnya sih Magister Manajemen Rumah Sakit), dan sudah ambil brevet dokter spesialis (inginnya sih Penyakit Dalam)... Amiiiinnn...

Aku ga tau...
Sungguh aku bener-bener ga tau..

Tapi aku percaya... Tuhan akan selalu menjaga dan memeliharaku selama itu... dan terus seperlima abad kemudian... dan lagi.. dan terus....

Aku jadi teringat beberapa bait puisi yang sudah lama kukagumi...
Puisi ini berbunyi demikian.. :

"Tuhan tidak janjikan
Langit yang selalu cerah
Perjalanan penuh bunga
Tidak ada hujan selain sinar surya
Hanya kesenangan tanpa duka cita
Damai sejahtera tanpa derita
.
Tapi Tuhan janjikan
Kekuatan bagi yang mencariNya
Kelegaan bagi yang berjuang keras
Cahaya terang di perjalanan hidup kita
dan
Pertolongan bagi yang membutuhkanNya..
.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima,
dan setiap orang yang mencari, mendapat,
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
.
Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya
jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di Sorga!
Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya!"
(Matius 7 : 7 - 11)

See?
^^v
Aku harus kuat, tangguh, dan membusungkan dada lalu melangkah dengan tegap dan percaya diri (asal jangan berlebihan ya yos? Hehehehe)

Dan meskipun aku bilang aku menjadi seperti ini bukan karena mereka (orang-orang yang kusebutkan di post ini_red),
Tapi cerita ini (aku ga tau penting atau ga pentingnya buat kalian, tapi ini penting buatku)
Aku buat dan kudedikasikan untuk mereka....
Cerita ini adalah ucapan terima kasihku untuk mereka...


“Terima Kasih telah menjadi bagian dari hidupku......”


Sampai ketemu di cerita selanjutnya,, entah kapan... hehehe...
Aku ga tau ini kebetulan atau ga, cerita ini berakhir di halaman ke 19 di laptopku ini...
SAMA SEKALI GA SENGAJA aku buat beberapa spasi atau enter2 berapa kali lho ya biar ngepas..... suerrrrr dehhh (^^)v Aku juga kaget kok bisa passs gitu.....
Serem ih..... Hehehe...

Masih ada beberapa sisa sentimeter di halaman ke 19 ini,
Mungkin serupa dengan beberapa hari menuju usiaku yang ke 20 juga.
Aku mungkin akan tetap mengisinya dengan ucapan syukur, tetap akan selalu setia dekat dengan Tuhan, dan segala apapun yang bisa kulakukan dengan positif...










Dan ini adalah lembar yang ke 20..
Masih putih.. bersih.. kosong...

Apakah yang akan terjadi kemudian??
Hmm.. I dunno...
We’ll see....
Gbu All.
~\(^^)/~

Purwokerto, pertengahan Oktober 2008
~ Josephine ~

No comments:

Post a Comment