Monday, May 21, 2012

Backpacker : a Hostel, EZ Link Card, and MRT


            Ini adalah lanjutan setelah pembelian tiket online yang sebaiknya lu lakukan, pertama-tama pesanlah hostel murah tapi berkelas. Nah disinilah seperti aku bilang sebelumnya, credit card memang sangat diperlukan buat pesen via internet. Salah satu keuntungan kita pesen duluan tentunya kita jadi tau mesti pergi kemana begitu sampai di airport Changi, all set, semuanya udah beres. Tapi buat aku yang ga punya credit card ini alternatifnya adalah going door to door ke hostel-hostel backpacker di Singapore. Jangan takut! Hostel di Singapore itu udah kayak rambut tumbuh di jenggot, alias banyak. Tinggal kita pinter-pinter milih hostel yang murah dengan fasilitas yang memadai. Kekurangannya, kalo ternyata tanggal liburan kita itu tabrakan sama weekend panjang di suatu Negara, jadilah itu hostel-hostel murah berkualitas pada full-booked, persis kayak aku kemaren, udah H-3 baru ngecek-ngecek hotel ternyata rata-rata full booked semua, mampus ga tuh :P
            Rekomendasiku adalah booking 1 bed model dorm karna itu harga yang paling terjangkau untuk para backpacker. Memang sih, jeleknya privacy kita jadi berkurang dan sangat tergantung sama tetangga bed kita, tapi menurutku sih ga masalah karena toh selama di Singapore itu hostel fungsinya cuma buat numpang molor aja. Ada model khusus female dorm buat para cewek yang ga pengin nyampur 1 kamar sama cowok, rekomendasi hotel yang aku terima adalah di Fernloft Eastcoast/Little India dengan harga yang terjangkau. Klik here. Kalo model mixed dorm itu berarti nyampur cowo dan cewe, kalo elu ga sendirian backpacker aku saranin sih ga usah takut di mixed dorm. Rata-rata para backpacker khususnya western juga punya etika backpacking, dan biasanya mixed dorm itu harganya juga lebih murah.
             Aku harus mengucapkan terima kasih sama mas Agung, rekan seperjalanan selama backpacking di Singapore kemaren, berkat doi akhirnya aku dapet 1 bed model mixed dorm di The Inncrowd Travelers Hub di daerah Little India dengan biaya 20 SGD/bed/night, dibooking untuk 4 malem. The Inncrowd ini lebih mengutamakan guest yang booking via online daripada door to door, hehehe. Aku juga merekomendasikan hostel ini kepada backpacker lainnya, fasilitasnya cukup memadai, dari security yang oke, kamar dorm ber-AC yang bersih, kamar mandi n toilet model country yang juga bersih, 1 locker dengan gembok, free breakfast, free internet n wifi, tersedia dapur yang bisa masak sendiri, bar, living room, dan tempat lesehan buat leyeh-leyeh yang cozy abis. 80-90 % guest di hostel ini adalah western, jadi sekali lagi ga berasa taste Indonesianya dan berasa ganti iklim :P kecuali waktu weekend panjang kemaren, mendadak tetangga-tetangga bed gue yang bule jadi WNI semua, engga cowo engga cewe mulai deh ribut n nggosip ala Indonesia, bikin ga bisa tidur *.*
             Ohiya, cara menuju ke The Inncrowd, dari Changi Airport kemarin aku landing di Terminal 1 Changi Airport. Ikutin arah Arrival Hall sampai menuju ke keimigrasian Singapore.




 Ikutin tanda panah arrival 

 Imigrasi Singapore

               Jangan lupa isi kartu Disembarkation karna Singapore mewajibkan kita untuk mengisi kartu ini SECARA LENGKAP!! Kalo ga lengkap gue sempet liat ada TKW Indonesia yang diomelin petugas imigrasinya, fiuhhh. Jangan khawatir, ada papan petunjuk cara pengisiannya kok, tinggal diliat aja.
Setelah lewat keimigrasian jangan lupa mampir ke Visitor Information dan rampok semua informasi dan peta Singapore, gratisss kok.



      Setelah itu sempet bingung juga sih gimana cara ini menuju ke stasiun MRT karna aku pengen naik MRT. Selidik punya selidik stasiun MRT Changi itu ada di basement terminal 2, nah untuk menuju terminal 2 lu bisa naik ke lantai 2 Terminal 1 dan menuju Skytrain to Terminal 2. Skytrain ini mirip MRT yang mengantarkan kita antar terminal di airport Changi secara gratisss.
Setelah sampai di Terminal 2, turunlah sampai ke lantai paling dasar yaitu di basement. Nahh untuk naik MRT ini bisa dilakukan dengan membeli tiket MRT, ada 2 jenis tiket MRT yang digunakan, yaitu standard ticket yang bisa dibeli melalui mesin tiket yang ada di kanan kiri pintu masuk, caranya pertama-tama kita tentukan dulu tujuan kita mau kemana, lalu kita masukkan uang kita ke mesin, dan tunggu tiket kita keluar *beserta kembaliannya. Kalo ga ngerti gimana cara pakainya lu bisa tanya sama petugas/orang sekitar, mereka sangat terbiasa dengan turis sehingga ga akan segan membantu kita :D
Jenis tiket kedua adalah dengan membeli EZ Link Card, aku sangat merekomendasikan untuk membeli tiket ini. Ini adalah tiket terusan yang bisa lu pake dan isi ulang sampe 5 tahun ke depan sejak tiket dibeli. Pergilah ke Ticket Office di Stasiun MRT, nanti ada paket-paket saldo yang bisa ditawarkan dari 7 SGD, 10 SGD, dan … 1 lagi aku lupa :p Paket berapapun yang lu beli, nanti akan ditambahkan 5 SGD untuk harga tiket, tadinya aku pikir 5 SGD itu adalah deposit yang akan dikembalikan kalo EZ Link Card kita akan di non aktifkan, tapi ternyata 5 SGD itu ga bisa ditebus, kita akan diberi uang sesuai nilai saldo yang ada pada kartu.

           Nahh, setelah EZ Link Card sudah aman di dompet, kita tinggal tempel-tempel aja tuh dompet kita ke sensor mesin. Sensor ini sangat sensitive mendeteksi kartu kita meskipun letaknya di tas/dompet dan nilai saldonya akan muncul di layar di atasnya. Canggih ya.. Kapan Indonesia bisa seluruhnya kayak begini :P
Jangan lupa, Singapore is a fine city, maksudnya apa-apa yang salah di kota Singapore lu bakal kena denda yang ga murah. Jangan makan minum/meludah/merokok selama di MRT karena lu bakal kena denda! Juga setiap ujung bangku ada reserved seat, artinya bangku tersebut khusus untuk para lansia, ibu hamil, ato orang cacat. Jadi seandainya MRT lagi ramai-ramainya dan lu kebagian tempat duduk itu, berikanlah pada orang-orang yang aku sebutin tadi.
Peta MRT Singapore

     Satu catatan penting aku adalah semua MRT dari Changi akan turun di Stasiun Tanah Merah Interchange. Disini kita akan berganti MRT ke arah yang kita tuju. Kalo tujuan lu bukan Simei, Tampines, ato Pasir Ris waktu kita udah sampai di Tanah Merah Interchange keluarlah lewat gate sebelah kiri yang menuju Joo Koon, jangan yang kanan! Keluar di gate kanan khusus untuk ketiga tujuan tadi: Simei, Tampines, dan Pasir Ris. Tujuan aku adalah Bugis *stasiun terdekat The Inncrowd* sehingga aku keluar dari gate kiri. Sebenernya gapapa sih kalo mau keluar lewat kanan, ga akan tersesat, Cuma kan jadi buang-buang waktu aja :P


         Setelah kereta datang, aku pun menuju Bugis. Turun di Stasiun Bugis, aku keluar menuju Exit A *lihat-lihatlah Papan supaya lebih mudah* Setelah sampai di luar aku langsung belok kiri. Nah lihat-lihatlah gedung yang menjulang tinggi dan cari Fu Lao Shu Complex. Ikutin jalannya sampai ke perempatan Sim Lim Tower / Sim Lim Square, kalo lu sampe melewati Bugis Street berarti lu salah jalur :P
          Aku sempet 2x tersesat disini karna penyesuaian otak dengan peta The Inncrowd membutuhkan waktu yang lumayan lama. Tanya orang pun ternyata belum tentu semua ngerti/mau jawab lohhh :|
            Setelah sampai di Perempatan Sim Lim Square / Sim Lim Tower, arahkan diri anda menuju ke Jalan Besar.  Di kiri jalan ada banyak gang-gang kecil dari Mayo Road, Dunlop Street, dan Dickson Road. The Inncrowd ada di Dunlop Street no 73 sebelah kiri jalan!! Kenapa aku sangat menekankan ini soalnya petanya salah banget, panahnya ada di kanan jalan padahal aslinya kiri jalan makanya aku kesasar lagi :|


Peta The Inncrowd, lumayan sedikit ngaco juga nih peta -.-

Ohya sepanjang jalan besar ato masuk ke gang Mayo ato Dunlop ato Dickson ada begitu banyak hostel murah, makanya aku bilang jangan khawatir kalo mau Door to Door juga :P Tetangga The Inncrowd yang cukup aku rekomendasikan adalah Hostel Prince of Wales dengan biaya 22 SGD/bed dengan fasilitas yang kurang lebih sama dengan The Inncrowd. By : Josephine


Baca Juga :

1 comment: