Berawal dari sebuah pertanyaan, "Ka, dulu setelah kaka batal menikah, apa yang kaka lakuin sampe akhirnya ketemu sama ka Nita?"
Kakak ini, dengan sederhana tapi dalem, jawabannya benar-benar di luar dugaanku.
"Mempersiapkan hati. Memberikan pengampunan. Dan tidak hanya cukup disitu. Coba kamu baca di Matius 5. Memberikan jubah bagi yang meminta baju, memberikan pipi kiri bagi yang menampar pipi kananmu. Memberikan orang yang meminta kepadamu dan jangan menolak orang yang meminjam dari padamu. Jadi saya tidak hanya mengampuni, tetapi saya juga memberkati dia.. :) "
Ringkasnya begitu, dan DEG! * kaget ceritanya :p
Kalimat selanjutnya dalam otak ku hanyalah sebuah pertanyaan besar sambil bercermin kepada diri sendiri, "What have I done...?"
Apa yang telah aku lakukan akhir-akhir ini?
Masih sering muncul dalam sikapku akhir-akhir ini, betapa munafiknya aku menganggap aku telah menerima apa yang telah terjadi dalam hidupku akhir-akhir ini dan menganggap aku telah memenuhi standar Tuhan dan aku akan diberkatiNya! Menganggap aku telah menerima bahkan juga telah mengampuni apa yang telah terjadi dalam hidupku, sementara faktanya aku masih sangat jauh dari pada itu ketika aku masih memendam rasa benci dan ketidaksukaan ketika Mba T***n lewat (Orang yang telah mengubah jadwal koasku jadi 10 bulan "kerja" tanpa libur, sekaligus menggagalkan impianku backpacker ke Thailand walopun tiket sudah di tangan dari sejak berbulan-bulan yang lalu...) Betapapun hancurnya impianku.. dan aku "kerja rodi" tanpa bayaran tanpa liburan 10 bulan ..
Atau ketika setiap aku teringat "seseorang" yang memutuskan untuk pergi dariku setelah apa yang kami bangun selama ini, karna hal yang tidak bisa ia jelaskan dengan baik supaya membuatku mengerti. Menolak niat baik dan komitmenku untuk berubah jika itu memang karna kekuranganku. Membiarkan aku berada dalam kubangan pertanyaan besar dan tidak mempedulikan aku terjebak di dalamnya. Bahkan hubungan kami saat ini seperti halnya musuh yang tidak ingin menjalin apa-apa yang baik lagi meskipun jika itu hanya sekedar pertemanan.
Aku nyaris, NYARIS, menyumpahi dia, "Suatu hari nanti, kamu akan ditinggalkan orang lain hanya karna kekuranganmu, sementara kamu tau tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.."
what have I done...?
Dan hari ini aku diajarkan untuk memberkati mereka...
***
Dear followers,
aku ga peduli apakah postingku kali ini masih bermutu lagi ato enggak.
Aku telah menerima berkat Tuhan sore ini dan aku hanya ingin membagikannya kepada kamu..
Aku ajak kamu untuk membuka kembali masa lalu kamu yang paling dalam kamu ingin kuburkan. Aku ajak kamu sebentar saja, mengingat "dengan sengaja" orang-orang yang telah membuat hidup kamu berubah dan terpuruk saat ini ataupun masa lalu. Siapapun orang lain yang telah menyakiti hati kamu.
Bercerminlah kepada diri kamu sendiri,
dan jawablah pertanyaan ini dengan jujur...
1. "Apakah aku telah benar-benar mengampuni mereka?"
2. "Apakah aku telah benar-benar menerima apa yang mereka lakukan kepadaku?"
dan pertanyaan yang terbesar yang bisa aku berikan saat ini adalah,
3. "Apakah aku masih mau memberkati mereka dengan kasihku kepada sesama setelah apa yang telah mereka lakukan padaku?"
...
"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu."
Matius 5 : 38-42
For someone out there.. :)
Aku tau kamu ga akan baca ini,
Tapi terima kasih untuk hal yang telah aku terima sampai dengan saat ini
Aku mengampuni kamu,
dan aku memberikan pipi kiriku, jubahku, dan mau berjalan dua mil meskipun kamu hanya meminta satu mil
karna saat ini aku mau memberkati kamu...
Tuhan memberkati.
:)
Kakak ini, dengan sederhana tapi dalem, jawabannya benar-benar di luar dugaanku.
"Mempersiapkan hati. Memberikan pengampunan. Dan tidak hanya cukup disitu. Coba kamu baca di Matius 5. Memberikan jubah bagi yang meminta baju, memberikan pipi kiri bagi yang menampar pipi kananmu. Memberikan orang yang meminta kepadamu dan jangan menolak orang yang meminjam dari padamu. Jadi saya tidak hanya mengampuni, tetapi saya juga memberkati dia.. :) "
Ringkasnya begitu, dan DEG! * kaget ceritanya :p
Kalimat selanjutnya dalam otak ku hanyalah sebuah pertanyaan besar sambil bercermin kepada diri sendiri, "What have I done...?"
Apa yang telah aku lakukan akhir-akhir ini?
Masih sering muncul dalam sikapku akhir-akhir ini, betapa munafiknya aku menganggap aku telah menerima apa yang telah terjadi dalam hidupku akhir-akhir ini dan menganggap aku telah memenuhi standar Tuhan dan aku akan diberkatiNya! Menganggap aku telah menerima bahkan juga telah mengampuni apa yang telah terjadi dalam hidupku, sementara faktanya aku masih sangat jauh dari pada itu ketika aku masih memendam rasa benci dan ketidaksukaan ketika Mba T***n lewat (Orang yang telah mengubah jadwal koasku jadi 10 bulan "kerja" tanpa libur, sekaligus menggagalkan impianku backpacker ke Thailand walopun tiket sudah di tangan dari sejak berbulan-bulan yang lalu...) Betapapun hancurnya impianku.. dan aku "kerja rodi" tanpa bayaran tanpa liburan 10 bulan ..
Atau ketika setiap aku teringat "seseorang" yang memutuskan untuk pergi dariku setelah apa yang kami bangun selama ini, karna hal yang tidak bisa ia jelaskan dengan baik supaya membuatku mengerti. Menolak niat baik dan komitmenku untuk berubah jika itu memang karna kekuranganku. Membiarkan aku berada dalam kubangan pertanyaan besar dan tidak mempedulikan aku terjebak di dalamnya. Bahkan hubungan kami saat ini seperti halnya musuh yang tidak ingin menjalin apa-apa yang baik lagi meskipun jika itu hanya sekedar pertemanan.
Aku nyaris, NYARIS, menyumpahi dia, "Suatu hari nanti, kamu akan ditinggalkan orang lain hanya karna kekuranganmu, sementara kamu tau tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.."
what have I done...?
Dan hari ini aku diajarkan untuk memberkati mereka...
***
Dear followers,
aku ga peduli apakah postingku kali ini masih bermutu lagi ato enggak.
Aku telah menerima berkat Tuhan sore ini dan aku hanya ingin membagikannya kepada kamu..
Aku ajak kamu untuk membuka kembali masa lalu kamu yang paling dalam kamu ingin kuburkan. Aku ajak kamu sebentar saja, mengingat "dengan sengaja" orang-orang yang telah membuat hidup kamu berubah dan terpuruk saat ini ataupun masa lalu. Siapapun orang lain yang telah menyakiti hati kamu.
Bercerminlah kepada diri kamu sendiri,
dan jawablah pertanyaan ini dengan jujur...
1. "Apakah aku telah benar-benar mengampuni mereka?"
2. "Apakah aku telah benar-benar menerima apa yang mereka lakukan kepadaku?"
dan pertanyaan yang terbesar yang bisa aku berikan saat ini adalah,
3. "Apakah aku masih mau memberkati mereka dengan kasihku kepada sesama setelah apa yang telah mereka lakukan padaku?"
...
"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu."
Matius 5 : 38-42
For someone out there.. :)
Aku tau kamu ga akan baca ini,
Tapi terima kasih untuk hal yang telah aku terima sampai dengan saat ini
Aku mengampuni kamu,
dan aku memberikan pipi kiriku, jubahku, dan mau berjalan dua mil meskipun kamu hanya meminta satu mil
karna saat ini aku mau memberkati kamu...
Tuhan memberkati.
:)
No comments:
Post a Comment